
Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mencegah penyalahgunaan narkotika, terutama di kalangan perempuan dan ibu rumah tangga yang kini semakin sering terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.
“Ini pekerjaan rumah kita bersama. Harus kerja sama semua pihak lintas sektor,” ungkap Saifullah menanggapi laporan terbaru dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Perempuan Jadi Sasaran Sindikat Narkoba
Pernyataan tersebut merespons data BNN yang menunjukkan meningkatnya keterlibatan perempuan dalam jaringan narkotika di Indonesia.
Kepala BNN Komjen Pol Martinus Hukom mengungkapkan bahwa sindikat narkoba kini aktif menyasar perempuan, termasuk ibu rumah tangga, untuk dijadikan kurir maupun operator distribusi.
Dari data BNN selama periode April hingga Juni 2025, dari total 285 tersangka yang diamankan, sebanyak 29 orang atau sekitar 20 persen adalah perempuan.
Pada awalnya, perempuan dilibatkan karena dianggap lebih aman dan tidak mencurigakan sebagai kurir.
Namun dalam perkembangannya, peran perempuan meningkat menjadi perekrut, pengelola distribusi, hingga pengendali keuangan dalam bisnis gelap narkotika.
“Perkembangan modus operandi sindikat narkoba yang memperdaya perempuan atau ibu-ibu Indonesia harus menjadi perhatian serius,” tegas Martinus.
Perkuat Pencegahan dari Lingkungan Keluarga
Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa langkah pencegahan perlu diperkuat sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.
Upaya ini juga harus diiringi dengan penegakan hukum yang tegas dan berkelanjutan untuk menekan ruang gerak sindikat narkoba.
Ia menekankan bahwa keluarga sebagai benteng utama harus diberikan perhatian lebih dalam membentuk kesadaran bahaya narkotika, khususnya bagi perempuan dan ibu rumah tangga yang menjadi sasaran empuk sindikat.
- Penulis :
- Aditya Yohan