
Pantau - Sejumlah perusahaan Indonesia aktif menjajaki peluang dagang baru dalam ajang China-South Asia Expo ke-9 yang digelar di Kunming, Provinsi Yunnan, China, sejak 19 Juni 2025.
Pameran dagang internasional ini berlangsung selama enam hari dan mempertemukan lebih dari 2.500 perusahaan dari dalam dan luar China.
Sebanyak 16 aula ekshibisi disediakan, dengan sekitar 70 persen di antaranya difokuskan pada sektor profesional seperti manufaktur, energi hijau, industri kopi, dan pengobatan tradisional China.
Indonesia Tampilkan Produk Unggulan, Capai Kesepakatan Dagang
Indonesia diwakili oleh 16 perusahaan yang menempati 32 stan pameran.
Produk yang ditampilkan beragam, mulai dari perhiasan berbahan gaharu, kulit buaya, dan biji kopi, hingga perawatan kulit serta suplemen tradisional seperti sarang burung walet dan tongkat ali.
Li Min, seorang pengunjung dari Kunming, menyampaikan bahwa stan kerupuk udang Indonesia sangat ramai dan pada hari kelima pameran, produk tersebut telah habis terjual.
Dewi Tanuwijaya, perancang perhiasan asal Bali, mengatakan produknya membawa pesan budaya.
“Saya berharap perhiasan saya dapat membantu orang-orang mempelajari budaya Bali,” ungkapnya. “Pameran ini menyuguhkan peluang besar untuk bertemu dengan klien-klien baru dan mengembangkan bisnis daring saya.”
Pada 20 Juni 2025, PT. Mulia Permata Floraindo menandatangani kesepakatan dagang satu tahun senilai 500.000 dolar AS dengan Fuchi Supply Chain dari Yunnan untuk impor bunga potong ke Jakarta.
Jenis bunga yang akan diimpor termasuk mawar, bokor, dan lili, yang menjadi langkah konkret ekspor bunga Yunnan ke pasar Asia Tenggara.
Gakeslab Dorong Kerja Sama Alat Kesehatan dan Teknologi Medis
Sektor alat kesehatan Indonesia juga menjajaki kerja sama dalam pameran ini melalui kehadiran Gakeslab, asosiasi alat kesehatan nasional yang mewakili 21 provinsi dan lebih dari 1.500 institusi medis.
Gakeslab mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Industri Alat Kesehatan Yunnan dan merencanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Indonesia pada tahun ini.
Dede Erawatan dari Gakeslab menyampaikan bahwa potensi industri perawatan kesehatan China sangat besar dan menjadi daya tarik dalam forum tersebut.
Mereka hadir tidak hanya untuk bertemu produsen China, tetapi juga pemain global seperti GE.
“Perpaduan sains dan kesehatan sangat mengesankan,” ujar Erawatan saat mengunjungi Paviliun Medis, Olahraga, dan Kesehatan, yang menampilkan inovasi dalam terapi sel, ilmu hayati, dan teknologi kesehatan interaktif.
- Penulis :
- Aditya Yohan










