
Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan bahwa bantuan sosial program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) telah menjangkau lebih dari 15 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga akhir Juni 2025.
Setiap KPM menerima total bantuan sebesar Rp1 juta, terdiri dari Rp600.000 bantuan reguler dan Rp400.000 dari penebalan bansos.
Penebalan bansos sebesar Rp400.000 diberikan selama dua bulan, yaitu masing-masing Rp200.000 pada bulan Juni dan Juli.
"Setiap KPM BPNT menerima Rp1 juta, terdiri dari Rp600.000 bantuan reguler dan tambahan Rp400.000 dari penebalan bansos," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam konferensi pers di Jakarta.
Penyaluran BPNT hingga kini telah mencapai 82,95 persen dari total target penerima.
Penyaluran PKH Masih Terkendala Pembukaan Rekening
Selain BPNT, Kemensos juga melaporkan perkembangan Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah disalurkan kepada sekitar 80,43 persen KPM.
Namun, sebanyak 1.945.399 KPM PKH atau 19,4 persen masih dalam proses pembukaan rekening.
Sementara itu, sebanyak 2.723.515 KPM BPNT atau sekitar 14,9 persen juga masih menjalani proses serupa.
Sebagian KPM telah terkonfirmasi memiliki rekening, namun masih menunggu proses penyaluran dana.
Kemensos mencatat beberapa kendala dalam pencocokan data oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti rekening pasif, perbedaan data kependudukan, kartu ATM belum aktif, dan nomor rekening yang tidak sesuai.
"Kami terus perbaiki masalah, seperti rekening tidak aktif, kartu belum terbit, atau beda nama. Prinsipnya, bansos harus tepat sasaran dan tidak tertahan di sistem," kata Menteri Sosial.
Tercatat sebanyak 11.622 KPM PKH dan 393.610 KPM BPNT masih dalam proses perbaikan data.
Proses ini dilakukan untuk memastikan kelayakan dan kelancaran penyaluran bantuan.
Menteri Sosial menekankan pentingnya sinergi dengan perbankan serta pelibatan petugas lapangan untuk mempercepat realisasi bansos.
Percepatan ini dilakukan seiring dinamika pembaruan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
- Penulis :
- Arian Mesa