
Pantau - Bupati Jepara, Witiarso Utomo, mengumumkan bahwa anak jalanan dan anak punk di wilayahnya akan dimasukkan ke Sekolah Rakyat (SR) sebagai bagian dari upaya membentuk karakter dan kepribadian yang lebih baik melalui pendidikan semi militer.
Langkah ini diambil karena pemerintah daerah menilai anak-anak tersebut membutuhkan penanganan khusus untuk memutus mata rantai kemiskinan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
"Kehadiran Sekolah Rakyat memang bertujuan memutus mata rantai kemiskinan. Anak-anak kurang mampu termasuk anak punk yang di jalanan termasuk kategori yang butuh penanganan khusus untuk memutus mata rantai tersebut," ungkap Witiarso.
Pendidikan semi militer dianggap mampu membentuk disiplin serta menanamkan nilai-nilai positif yang selama ini menjadi kebutuhan dasar dalam membangun generasi muda yang unggul.
Ia juga menyebut bahwa pendekatan serupa telah berhasil melahirkan sejumlah tokoh yang kini menduduki jabatan penting di kementerian maupun instansi pemerintah.
SR Berasrama tahap dua di Kabupaten Jepara ditargetkan mampu menampung hingga 10.600 siswa.
Titik Kerawanan Anak Punk Jadi Perhatian
Pendataan di lapangan menunjukkan beberapa titik di Jepara kerap menjadi lokasi berkumpulnya anak punk, seperti Perempatan Gotri, Pasar Pecangaan, dan Perempatan Bawu.
Aktivitas mereka sering menimbulkan keluhan dari masyarakat, terutama pengguna jalan yang merasa terganggu dengan keberadaan mereka.
Dalam kegiatan Bupati Ngantor di Desa Batealit, Kepala Desa Bantrung, Nur Sholeh, menyampaikan keresahan warga terkait maraknya anak punk di wilayahnya.
"Kami juga kerap menerima aduan warga yang resah karena dampak negatif yang muncul seiring maraknya keberadaan anak punk di wilayahnya atau kawasan lain di Jepara," ungkapnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Jepara lebih aktif dan intensif dalam menangani fenomena sosial tersebut.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Rencana Pembangunan
Menurut data dari Kementerian Sosial RI, saat ini terdapat 100 Sekolah Rakyat dengan lebih dari 9.780 siswa di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar jumlah siswa di Sekolah Rakyat ditingkatkan hingga mencapai 20.000 orang.
Jepara termasuk salah satu daerah yang mendapatkan alokasi pembangunan Sekolah Rakyat dari pemerintah pusat.
Saat ini, pembangunan SR di Jepara telah memasuki tahap penyusunan detail engineering design (DED) atau gambar kerja rinci.
Groundbreaking atau peletakan batu pertama direncanakan pada Oktober 2025.
Sekolah Rakyat di Jepara ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
- Penulis :
- Arian Mesa