
Pantau - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menegaskan pentingnya pola hidup sehat sebagai langkah utama dalam mencegah penyakit diabetes melitus (DM) dan hipertensi, dua penyakit kronis yang masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Gula dan Garam Berlebih Picu Risiko Serius
Menurut keterangan resmi Dinkes, gaya hidup yang tidak sehat, terutama konsumsi makanan tinggi gula dan garam serta kurangnya aktivitas fisik, menjadi faktor utama penyebab DM dan hipertensi.
“Seseorang bisa menjadi penderita DM dan hipertensi karena dipengaruhi pola hidup, seperti konsumsi makanan dan kurang melakukan aktivitas fisik atau olahraga,” ungkap pihak Dinkes.
Dijelaskan bahwa konsumsi makanan dengan kandungan fruktosa tinggi memicu lonjakan kadar gula darah secara cepat, memaksa pankreas bekerja keras memproduksi insulin.
“Seiring waktu ini bisa menimbulkan resistensi atau penurunan produksi insulin yang menyebabkan diabetes,” terangnya.
Gula juga berdampak terhadap tekanan darah karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan menghambat produksi nitrit oksida yang menjaga elastisitas pembuluh darah.
“Sehingga pembuluh darah menjadi kaku dan tekanan darah meningkat. Gula juga dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap garam dan menyebabkan obesitas yang merupakan faktor utama risiko hipertensi.”
Di sisi lain, konsumsi garam berlebihan mengakibatkan tubuh menahan cairan, meningkatkan volume darah, serta membebani kerja jantung.
“Kondisi ini meningkatkan tekanan pada pembuluh darah, yang menyebabkan hipertensi,” jelasnya.
Tingginya asupan garam juga dapat mengganggu fungsi insulin dan metabolisme glukosa, yang berujung pada risiko diabetes melitus.
“Dampaknya adalah diabetes melitus atau DM.”
Edukasi Masyarakat Lewat Sosialisasi
Selain pembatasan gula dan garam, Dinkes juga menyarankan masyarakat untuk rutin berolahraga dan menjaga pola tidur.
“Kami rutin melakukan sosialisasi terkait ini (pola hidup sehat) dalam rangka mencegah dan mengendalikan hipertensi dan DM,” jelasnya.
Dinkes mengingatkan bahwa hipertensi dapat berujung pada komplikasi seperti gagal jantung, aneurisma, stroke, dan retinopati hipertensi. Sementara diabetes melitus bisa memicu neuropati diabetik, penyakit ginjal kronis, serta infeksi kulit, saluran kemih, dan infeksi jamur.
Berdasarkan data Dinkes Kota Batu tahun 2025, tercatat sebanyak 6.657 kasus hipertensi dan 1.771 kasus diabetes melitus di wilayah tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan