
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif dalam pengentasan kemiskinan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Muhaimin menyatakan bahwa kampus memiliki kewajiban dalam pengabdian kepada masyarakat, salah satunya melalui KKN yang diarahkan untuk membantu mengatasi kemiskinan.
"Kampus memiliki kewajiban sebagai pengabdian masyarakatnya itu dengan KKN-nya (untuk ikut mengentaskan kemiskinan)," ungkapnya.
Partisipasi Mahasiswa sebagai Agen Pemberdayaan
Menurut Muhaimin, penting untuk mengorkestrasi program KKN secara terstruktur agar mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan di Indonesia.
Ia menekankan bahwa mahasiswa dapat berperan sebagai agen pemberdayaan masyarakat dengan aktif terlibat dalam kegiatan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka pelajari.
"Dengan temuan-temuan ilmiahnya yang tentu harus kita libatkan menjadi bagian integral dalam mengatasi kemiskinan," ia mengungkapkan.
Muhaimin berharap peran serta mahasiswa dalam program KKN dapat membentuk ekosistem pemberdayaan yang lebih efektif dan menyeluruh.
Keterlibatan Kampus dan Inpres 2025
Muhaimin juga menyampaikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi.
"Di sini ada Universitas Pendidikan Ganesha dan Universitas Udayana yang kita ajak untuk bagaimana KKN-nya agar pengabdian masyarakatnya mengatasi kemiskinan," ujarnya.
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, lanjut Muhaimin, akan terus mengoordinasikan berbagai upaya, termasuk menyosialisasikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Melalui berbagai program strategis dan partisipasi kampus, pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem dapat mencapai nol persen pada tahun 2026.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti