
Pantau - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi kawasan damai di tengah situasi dunia yang penuh konflik, dalam sambutannya saat meresmikan peletakan batu pertama proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Karawang, Jawa Barat.
Indonesia Damai, Proyek Baterai Jadi Simbol Kerja Sama Strategis
Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama Indonesia dengan perusahaan asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), yang terlibat dalam proyek industri baterai kendaraan listrik tersebut.
"Saya ucapkan selamat kepada semua unsur dan terima kasih kawan-kawan kita dari CATL dari Tiongkok, kerja sama ini saya kira adalah sangat penting dan menguntungkan semua pihak. Di tengah dunia penuh konflik, kawasan kita penuh perdamaian," ujarnya.
Proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain global dalam rantai pasok energi baru terbarukan.
Presiden juga menegaskan bahwa pembangunan bangsa merupakan proses jangka panjang yang memerlukan ketekunan dan pengorbanan, dengan mencontohkan pengalaman Tiongkok.
"Bahwa sejarah suatu bangsa adalah sejarah yang panjang. Pembangunan bangsa adalah perjalanan yang sangat panjang. Bisa dikatakan long march," kata Prabowo.
Persiapan HUT Bhayangkara dan Sorotan Ombudsman Soal Bangunan Liar
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya turut mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung persiapan Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara Tahun 2025 di Lapangan Monas, Jakarta.
"Di hari Minggu pagi tadi, memenuhi undangan dari Kapolri, Bapak Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk turut mengecek persiapan Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Monas, Jakarta pada Selasa, 1 Juli 2025," ungkap Teddy.
Di sisi lain, Ombudsman Sumatera Barat menyoroti maraknya aktivitas bangunan liar di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Megamendung, Tanah Datar, yang tetap beroperasi meskipun telah disegel.
Kepala Ombudsman Sumbar, Adel Wahidi, menegaskan perlunya tindakan tegas.
"Nyatanya setelah tahap penyegelan, aktivitas di kawasan TWA Megamendung kembali beroperasi," ujarnya.
Gubernur Bali: Bung Karno Milik Seluruh Bangsa
Dalam peringatan penutupan Bulan Bung Karno di Denpasar, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya milik partai politik tertentu.
"Bung Karno yang perlu kita pahami adalah bukan milik PDI Perjuangan, tapi milik Bangsa Indonesia karena ajaran-ajarannya tentang kebangsaan," kata Koster.
Pernyataan ini disampaikan untuk menegaskan nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan Bung Karno sebagai bagian dari warisan ideologis bangsa, bukan simbol partisan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf