Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Penataan Agraria Dukung Ketahanan Pangan, Dirjen ATR/BPN Tinjau Proyek Percontohan di Blitar

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Penataan Agraria Dukung Ketahanan Pangan, Dirjen ATR/BPN Tinjau Proyek Percontohan di Blitar
Foto: Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Yulia Jaya Nirmawati (empat dari kiri) di sela meninjau secara langsung lokasi proyek percontohan penataan akses reforma agraria yang merupakan lokasi prioritas reforma agraria (LPRA) di Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (sumber: BPN Jatim)

Pantau - Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati, menegaskan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung program reforma agraria yang berorientasi pada ketahanan pangan.

Ia menyampaikan hal tersebut saat meninjau proyek percontohan penataan akses reforma agraria di Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, reforma agraria tidak akan berhasil tanpa dukungan lintas sektor yang berkelanjutan.

"Budi daya ini juga secara tegas dan nyata mendukung Asta Cita untuk ketahanan pangan yang menjadi program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto. Dan hal ini agar menjadi contoh untuk daerah yang lain," ungkapnya.

Kebun Jagung Jadi Percontohan Reforma Agraria

Proyek percontohan di Desa Soso berupa kebun jagung seluas 10,77 hektare yang merupakan hasil penyelesaian konflik agraria melalui redistribusi tanah.

Tanah tersebut kini telah dimanfaatkan oleh para penerima manfaat melalui penataan akses yang berkelanjutan.

Pemerintah menggandeng PT Syngenta Seed Indonesia sebagai mitra pendamping dan offtaker dalam upaya pemberdayaan ekonomi petani lokal.

Kolaborasi ini mencakup budi daya jagung dan penyediaan benih berkualitas tinggi.

Hasil produksi rata-rata mencapai 4 ton benih jagung per hektare, yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan petani.

Slamet, salah satu petani penerima manfaat, menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut.

" Kami mengungkapkan rasa terima kasih atas penataan akses yang sangat luar biasa ini," ia mengungkapkan.

Model "Closed Loop" Dukung Pemberdayaan Masyarakat

Program penataan akses ini dijalankan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis closed loop, sesuai dengan arahan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

Petani di Desa Soso merasakan langsung manfaat dari penataan aset yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara inklusif.

Dalam kegiatan peninjauan tersebut, Yulia Jaya Nirmawati turut didampingi oleh Staf Khusus Bidang Reforma Agraria, Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Direktur Landreform, Kepala Kantor Wilayah BPN Jawa Timur, Bupati Blitar Rijanto, serta perwakilan dari PT Syngenta Seed Indonesia.

Penulis :
Shila Glorya