
Pantau - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, bersama Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, sepakat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pengembangan wisata ramah Muslim melalui program sertifikasi halal.
Pembahasan ini dilakukan dalam rangka menyatukan strategi antara BPJPH dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dinilai memiliki irisan program kuat dalam membangun ekosistem wisata halal nasional.
"BPJPH mempunyai program sertifikasi halal gratis atau Sehati di mana selama tahun 2025 ini kita siapkan satu juta sertifikat halal gratis bagi para pegiat UMK (usaha mikro kecil) kita di seluruh Indonesia," ujar Haikal.
Sinergi Sertifikasi Halal dan Desa Wisata
Kemenpar saat ini membina lebih dari 6.000 desa wisata di seluruh Indonesia, yang menurut Haikal menjadi peluang besar dalam menciptakan destinasi wisata ramah Muslim yang terpadu dan berkualitas.
"Tentu ini akan menjadi sinergi yang strategis dan produktif, khususnya dalam mendukung wisata ramah Muslim di seluruh Indonesia, di mana di dalamnya ketersediaan produk halal merupakan sebuah keniscayaan," tambahnya.
Haikal juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dan pelibatan para pemangku kepentingan dalam mendorong sertifikasi halal secara menyeluruh di destinasi wisata.
"Kita punya desa wisata yang mumpuni dan tidak terkalahkan di seluruh daerah. Kita juga punya seratus ribu lebih P3H (Pendamping Proses Produk Halal) di seluruh Indonesia. Dan ada 64 juta pelaku usaha yang tersebar di tanah air. Tentu ini perlu kita optimalkan bersama," tegasnya.
Langkah ini juga mencakup strategi untuk mempopulerkan wisata halal Indonesia di kancah internasional.
Kemenpar Targetkan Sertifikasi Halal di 6.100 Desa Wisata
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi aktif dengan BPJPH melalui kunjungan langsung ke desa-desa wisata.
"Kami bersemangat sekali akan berkolaborasi dengan BPJPH. Nantinya kami akan melakukan kunjungan bersama ke lebih dari 20 desa wisata dengan target kami lebih dari 6.100 desa wisata, untuk dibuatkan sertifikat halalnya secara gratis," ujarnya.
Widiyanti juga menegaskan pentingnya komunikasi publik yang intens dan terstruktur mengenai program-program penguatan wisata halal agar Indonesia kembali menjadi pemimpin global di sektor tersebut.
"Kita perlu melakukan komunikasi secara terus menerus mengenai upaya-upaya kita selama ini agar kita menjadi nomor satu lagi. Kita akan melakukan rakor lintas stakeholder dan kita harus lebih agresif lagi," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan