
Pantau - Operasional haji Indonesia di Makkah resmi berakhir dengan diberangkatkannya jemaah kloter KJT 28 dari Embarkasi Kertajati, Jawa Barat, menuju Madinah.
Kloter KJT 28 yang terdiri dari 402 jemaah asal Majalengka, Bandung, dan sekitarnya, dilepas langsung oleh Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi.
Keberangkatan ini menandai berakhirnya operasional Daerah Kerja (Daker) Makkah yang telah berlangsung selama 54 hari sejak 10 Mei 2025.
Jemaah KJT 28 akan berada di Madinah selama kurang lebih sembilan hari sebelum dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Saat ini, aktivitas jemaah Indonesia berpusat di Madinah, dan sekitar 25 persen jemaah masih berada di Arab Saudi untuk kemudian dipulangkan secara bertahap hingga 11 Juli 2025.
Muchlis berharap jemaah dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah dengan baik, melakukan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, dan kembali ke Tanah Air dengan selamat.
"Semoga jemaah kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat, selamat, dan meraih predikat haji mabrur," ungkapnya.
Pelayanan Transportasi dan Akomodasi
Selama operasional di Makkah, ribuan armada bus disiapkan untuk memobilisasi jemaah haji Indonesia.
Tiga jenis layanan transportasi yang diberikan yaitu bus antar kota perhajian, bus shalawat, dan bus Masyair.
Hingga 2 Juli 2025, sebanyak 5.250 unit bus antar kota perhajian telah digunakan untuk melayani rute Madinah – Makkah, Jeddah – Makkah, dan sebaliknya.
Selain itu, 12.193 unit bus shalawat melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram secara pulang-pergi.
Bus Masyair digunakan untuk mengantar 143.365 jemaah reguler dan 59.241 jemaah murur pada rute Makkah – Arafah – Muzdalifah – Mina – Makkah, serta 20 unit bus khusus untuk safari wukuf.
Dari sisi akomodasi, total 206 hotel disiapkan di empat kawasan utama di Makkah: Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.
Wilayah Syisyah menampung 69.405 jemaah di 80 hotel, Raudhah 37.636 jemaah di 40 hotel, Jarwal 37.650 jemaah di 32 hotel, dan Misfalah 63.512 jemaah di 54 hotel.
Jarak terjauh hotel ke Masjidil Haram adalah 4.500 meter, dan masa tinggal jemaah di Makkah rata-rata selama 32 hari.
Kinerja Ibadah dan Layanan Konsumsi
Mayoritas jemaah haji reguler Indonesia (99,29%) menjalankan ibadah haji dengan metode tamattu’, sementara 0,66% memilih ifrad dan 0,04% qiran.
Sebanyak 10.141 jemaah (4,99%) mengikuti sunnah Tarwiyah, dan 334 jemaah dibadalhajikan karena wafat (159 orang) atau sakit dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi (175 orang).
Layanan safari wukuf diberikan kepada 34 jemaah dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 495 jemaah lansia serta disabilitas.
Sebanyak 77,7% jemaah mengambil nafar awal dan sisanya 22,3% memilih nafar tsani dalam tahapan lontar jumrah.
Untuk pembayaran dam/hadyu, 8.393 jemaah dan petugas menggunakan layanan dari Baznas, sisanya melalui Adahi, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), mukimin, atau mandiri.
Dari aspek konsumsi, selama periode 10 Mei hingga 2 Juli 2025, telah didistribusikan 14.366.234 boks katering kepada jemaah dan petugas dalam 525 kloter.
Jumlah ini belum termasuk konsumsi khusus pada tanggal 7, 8, 13, 14, dan 15 Zulhijjah yang disediakan dalam bentuk makanan siap saji (ready to eat) maupun makanan segar (freshmeal).
- Penulis :
- Shila Glorya