
Pantau - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkait pemberlakuan jam malam bagi anak-anak mulai pukul 22.00 hingga 04.00 WIB.
Fathoni menilai bahwa kebijakan ini tidak hanya bertujuan membatasi aktivitas anak pada malam hari, tetapi juga menjadi momentum meningkatkan kepedulian orang tua terhadap keberadaan anak-anak mereka serta memperkuat pendidikan kedisiplinan bagi generasi muda.
"Kami berharap orang tua tidak membiarkan anaknya berada di luar rumah hingga larut malam. Harus lebih peduli. Sebelum pukul 10 malam anak-anak sudah dicari dan diajak pulang", ungkapnya.
Pendekatan Humanis dan Sanksi Sosial
Arif Fathoni menjelaskan bahwa kebijakan jam malam anak ini akan diterapkan dengan pendekatan humanis.
Meskipun ada operasi penertiban atau sweeping, pelanggar hanya akan difoto dan orang tua dipanggil ke kantor untuk diberikan pembinaan.
Namun, jika pelanggaran kembali terulang dan anak kembali kedapatan berkeliaran di atas pukul 22.00 WIB, maka akan diberikan sanksi yang lebih tegas namun tetap bersifat mendidik.
Salah satu bentuk sanksi sosial yang telah diterapkan adalah dengan mewajibkan anak pelanggar untuk membantu memberi makan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Liponsos.
"Namun jika yang bersangkutan kembali terjaring dalam operasi serupa, perlu ada pendekatan kedisiplinan dan pembinaan karakter bersama lembaga TNI", ia mengungkapkan.
Kerja Sama dengan TNI untuk Pembentukan Karakter
Fathoni berharap kebijakan ini dapat diterapkan sepanjang tahun 2025 dengan sistem evaluasi setiap triwulan serta kerja sama lintas sektor, termasuk dengan institusi militer.
Surabaya dinilai memiliki potensi besar dalam mendukung pembinaan karakter remaja karena memiliki fasilitas militer seperti Koarmada II dan Kodam V/Brawijaya.
"Perlu pelatihan kedisiplinan. Keterlibatan TNI bisa mendorong pembentukan karakter positif agar anak-anak kita terhindar dari pergaulan yang salah", ujarnya.
Ia juga mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk menjalin kerja sama dengan Koarmada II dalam program pelayaran kebangsaan.
Program ini ditujukan bagi pelajar dan remaja yang berprestasi dan memiliki kedisiplinan tinggi untuk ikut serta dalam pelayaran yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme, kebhinekaan, serta pemahaman geopolitik global.
"Bisa menjadi ajang pembentukan karakter pemimpin ke depan, nasionalisme, kebhinekaan, geopolitik global, ancaman disintegrasi. Ada semangat untuk berprestasi agar terpilih dalam pelayaran Kebangsaan", tegasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya