Pantau - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengajak Generasi Z untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang semakin terdampak oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan kondisi global yang penuh ketidakpastian atau VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).
Soft Skills, Literasi Keuangan, dan Waspada Pengeluaran Digital Jadi Kunci
Associate Professor FEB UI Dyah Setyaningrum menekankan pentingnya pengembangan soft skills dan literasi keuangan sebagai bekal utama selain keterampilan teknis.
"FEB UI berkomitmen untuk mendampingi mereka dalam perjalanan ini melalui kurikulum yang adaptif yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini," ujarnya.
Sementara itu, Associate Professor Aria Farahmita menyoroti tantangan besar yang dihadapi Gen-Z, yaitu impulsivitas dalam pengambilan keputusan.
"Apalagi teknologi memungkinkan keputusan belanja terjadi dalam hitungan detik, sehingga Gen-Z juga harus lebih waspada terhadap pengeluaran digital dan jebakan pengeluaran ilegal, seperti judi online," ungkapnya.
FEB UI melihat pentingnya membekali mahasiswa dengan pemahaman finansial yang kuat agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif yang merugikan.
Kekhawatiran Gen-Z soal AI, FEB UI Siapkan Kurikulum Adaptif
Mengutip hasil Survei Deloitte 2025, 74 persen Gen-Z dan 77 persen milenial percaya bahwa generative AI (GenAI) akan memengaruhi cara mereka bekerja dalam satu tahun ke depan.
Namun demikian, hanya 14 persen Gen-Z yang sudah menerima pelatihan formal terkait AI.
Sekitar dua pertiga dari mereka menyatakan kekhawatiran bahwa pekerjaan mereka bisa digantikan oleh teknologi AI.
Menjawab tantangan tersebut, FEB UI menyelenggarakan program pembekalan keterampilan yang sulit digantikan oleh mesin, seperti kreativitas, empati, dan kemampuan memecahkan masalah.
FEB UI berharap para lulusannya mampu menjawab tantangan dunia kerja modern serta beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan yang terus berubah secara cepat.
- Penulis :
- Aditya Yohan
