
Pantau - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menghindarkan ruang pameran dan koleksi artefaknya dari rendaman banjir yang terjadi pada Minggu (6/7) berkat respons cepat petugas museum.
"Kami segera menutup akses-akses masuk air ke dalam area museum dengan perlengkapan yang tersedia," ungkap Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam.
Hujan deras yang mengguyur Kota Mataram sejak siang hingga sore menyebabkan selokan meluap, termasuk drainase di samping SMA Negeri 2 Mataram.
Air mulai naik sekitar pukul 17.00 WITA dan mengarah ke kompleks Museum NTB.
Ahmad Nuralam langsung menginstruksikan tenaga keamanan dan ASN yang tidak terdampak untuk berkumpul dan melakukan penanggulangan darurat di area museum.
Langkah Darurat: Evakuasi Koleksi dan Pengamanan Ruang Pameran
Pada pukul 22.00 WITA, air mulai masuk ke area museum dan mencapai ketinggian di atas mata kaki.
Petugas museum menyiapkan skenario evakuasi apabila air terus naik dan mencapai ruang pameran tetap.
Seluruh pintu ruang pameran dibuka agar proses mobilisasi koleksi dapat dilakukan lebih cepat, dan ruang tata usaha di lantai dua disiapkan sebagai tempat penyimpanan darurat artefak bersejarah.
"Kami menyusun langkah evakuasi itu agar koleksi tetap aman, jika air mencapai ruang pameran," jelasnya.
Beruntung, pada pukul 23.00 WITA air mulai surut, meski rumah-rumah warga di belakang museum masih tergenang setinggi pinggang.
Saat listrik padam sekitar pukul 02.00 WITA, petugas museum membersihkan sisa genangan air dan menutup kembali seluruh pintu ruang pameran untuk menjaga keamanan koleksi.
"Hingga pagi tadi kami melakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa sampah dan lumpur akibat banjir," tambah Nuralam.
Mitigasi Jangka Pendek dan Koordinasi Lintas Instansi
Sebagai langkah antisipasi jangka pendek, Museum NTB menyiapkan strategi mitigasi sesuai arahan dari BMKG, termasuk pembersihan sistem drainase dari sampah dan sedimentasi.
" Kami berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar saluran air di sekitar SMA Negeri 2 Mataram yang kemarin menjadi titik luapan bisa dibersihkan dan diawasi lebih ketat," ujarnya.
Upaya ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang dan ruang pameran tetap aman sebagai bagian penting dari pelestarian warisan budaya NTB.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf