billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang Tiga Hari, 25 Korban Masih Hilang

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang Tiga Hari, 25 Korban Masih Hilang
Foto: Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto saat konferensi pers di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur. (sumber: ANTARA/Novi Husdinariyanto)

Pantau - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya resmi diperpanjang selama tiga hari, mulai Rabu (9 Juli) hingga Jumat (11 Juli) 2025.

Perpanjangan masa pencarian ini diumumkan langsung oleh Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto.

"Hari ini adalah hari ketujuh pelaksanaan operasi SAR, atas dasar pertimbangan kemanusiaan dan arahan atasan (pemerintah pusat) operasi pencarian kami perpanjang hingga tiga hari ke depan," ungkapnya dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Selasa malam.

Kronologi dan Data Korban

Kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025, saat mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 unit kendaraan.

Hingga Selasa malam, data dari Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang mencatat 30 korban selamat, 10 korban meninggal dunia, dan 25 lainnya masih dalam pencarian.

Dua dari korban meninggal telah teridentifikasi sebagai penumpang non-manifes.

Sementara itu, nakhoda kapal masih belum ditemukan.

Evaluasi Strategi dan Fokus Pencarian

Tim SAR gabungan menyatakan alasan utama perpanjangan operasi adalah karena masih banyak korban yang belum ditemukan, serta mempertimbangkan keselamatan seluruh personel SAR yang terlibat.

Eko meminta jajarannya melakukan asesmen ulang terhadap jumlah personel agar operasi pencarian bisa lebih efektif dan efisien.

"Fokus pelaksanaan SAR ke depan melakukan evakuasi dan menindaklanjuti gambaran bawah air yang dilakukan tim SRU laut serta SRU underwater dan videografi, dan mengambil langkah-langkah serta rencana selanjutnya dengan selalu mempertimbangkan keselamatan," ia menegaskan.

Hingga kini, dugaan sementara dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut kapal tenggelam akibat air laut masuk dari pintu mesin yang terbuka.

Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Tria Dianti