
Pantau - China mencatat pencapaian besar dalam mengurangi degradasi padang rumput dengan rata-rata pemulihan sekitar 3,33 juta hektare per tahun selama lima tahun terakhir, menurut pernyataan dalam konferensi konservasi nasional di Daerah Otonom Mongolia Dalam, Selasa (8/7).
Pejabat setempat menyampaikan bahwa negara tersebut berhasil menjaga cakupan vegetasi padang rumput tetap stabil di atas 50 persen dan terus menekan luas area yang mengalami degradasi.
Pengawasan Ketat dan Manfaat Langsung bagi Petani
Sejak 2021, hampir 30.000 pelanggaran hukum terkait padang rumput berhasil ditangani di seluruh wilayah China.
Langkah pengendalian aktivitas penggembalaan berlebihan dilakukan secara tertarget, terutama di Mongolia Dalam, sebagai salah satu wilayah dengan padang rumput terluas.
Upaya ini mendorong terciptanya keseimbangan antara kapasitas padang rumput dan populasi ternak, sehingga produksi rumput segar nasional kini telah melampaui 600 juta ton per tahun.
Permasalahan kelangkaan benih rumput juga sebagian besar telah berhasil diatasi.
Selain dampak ekologis, kebijakan konservasi ini telah memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 16 juta rumah tangga petani di berbagai wilayah.
Prioritas Strategis untuk Perlindungan Ekologis
Konferensi konservasi tersebut juga menetapkan arah strategis jangka menengah dan panjang, antara lain:
- pengembangan padang rumput artifisial,
- manajemen penggembalaan berkelanjutan,
- dan penerapan kebijakan perlindungan yang lebih ketat.
Langkah-langkah tersebut ditujukan untuk memperkuat keamanan ekologis dan ketahanan lingkungan di wilayah padang rumput China.
Pejabat menggarisbawahi bahwa konservasi padang rumput bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga berkaitan erat dengan ketahanan pangan, penghidupan petani, dan stabilitas sosial di daerah-daerah penggembalaan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf