
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah wilayah di Indonesia tengah dilanda bencana alam, mulai dari banjir, angin puting beliung, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa banjir terjadi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Senin (7/7), akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Banjir tersebut berdampak pada 116 Kepala Keluarga (KK) di Desa Solonsa, Kecamatan Witaponda.
"BPBD Kabupaten Morowali telah melakukan kaji cepat serta berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya penanganan," ungkapnya.
Angin Puting Beliung dan Banjir Tewaskan Warga
Angin puting beliung disertai hujan deras menerjang Desa Bajugan dan Desa Ginunggung di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah.
Akibatnya, dua warga mengalami luka-luka, 20 KK terdampak, dan dua KK harus mengungsi.
Kerusakan tercatat meliputi lima rumah rusak ringan dan empat rumah rusak sedang di Desa Bajugan, serta satu rumah rusak berat, lima rumah rusak sedang, dan empat rumah rusak ringan di Desa Ginunggung.
Sementara itu, banjir juga melanda Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (6/7), akibat hujan lebat berkepanjangan.
Bencana tersebut berdampak pada lima desa, yaitu Desa Lembuak, Sembung, dan Suranadi di Kecamatan Narmada serta Desa Merembu dan Bajur di Kecamatan Labuapi.
"BPBD Kabupaten Lombok Barat bersama tim gabungan dan masyarakat terus melakukan upaya pembersihan sisa material banjir secara gotong royong," jelas Abdul.
Dampak banjir di Lombok Barat meliputi satu warga meninggal dunia, 1.753 jiwa terdampak, dan 453 rumah terdampak, dengan data yang masih dalam pembaruan.
Karhutla Terjadi di Sumatera Utara
Karhutla dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Di Kabupaten Padang Lawas, 45 hektare lahan terbakar. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan aparat hukum, sementara BPBD dan masyarakat telah melakukan upaya pemadaman.
Di Kabupaten Karo, kebakaran hutan melanda sekitar 30 hektare lahan.
BPBD Karo bersama petugas gabungan telah melakukan penyisiran dan pemadaman untuk mencegah perluasan kebakaran.
"Menanggapi situasi ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama selama musim kemarau. Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan cuaca dari instansi resmi guna meningkatkan kesiapsiagaan," tutup Abdul Muhari.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf