
Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan sekitar 9.000 unit laptop untuk mendukung proses belajar mengajar murid di 100 lokasi Sekolah Rakyat yang akan beroperasi pada tahun ini.
Jumlah laptop tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah, mengacu pada jumlah siswa yang terdaftar di setiap lokasi.
Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan satu laptop untuk setiap siswa agar kegiatan belajar mengajar berjalan optimal.
"Kan jumlah siswanya sekitar 9.700-an untuk yang 100 sekolah pertama ini. Ya kira-kira maksimal seperti itu, menyesuaikan kebutuhan dulu. Kami mau lihat dulu, kira-kira ya paling maksimal sesuai jumlah anak. Kalau misalkan bisa dilakukan bersama-sama ya nanti bisa lebih jumlahnya," ungkapnya.
Laptop Digunakan di Kelas, Tidak Boleh Dibawa ke Kamar
Robben menegaskan bahwa penggunaan laptop akan dibatasi hanya untuk kegiatan belajar di ruang kelas dan tidak diperbolehkan dibawa ke ruang kamar tidur.
Langkah ini diambil untuk memastikan penggunaan perangkat benar-benar fokus pada kegiatan pendidikan, serta menjaga keberadaan laptop agar dapat dimanfaatkan secara merata oleh seluruh siswa.
"Jadi setiap anak bisa pakai satu laptop saat pembelajaran, tidak perlu gantian," ia mengungkapkan.
Spesifikasi Sesuai Kebutuhan, Infrastruktur Internet Sudah Disiapkan
Dalam pengadaan perangkat, Kemensos menekankan bahwa pemilihan laptop tidak berdasarkan merek, melainkan spesifikasi teknis yang telah dikaji oleh para ahli dari sejumlah perguruan tinggi.
"Jadi speknya, kami tidak lihat merk. Kami lihat spek yang sudah disusun oleh tim ahli dari beberapa perguruan tinggi. Jadi, kami juga nggak ngawur. Jangan pakai ketinggian, juga jangan pakai yang rendah, sesuai yang dibutuhkan," jelas Robben.
Selain penyediaan laptop, Kemensos juga memastikan bahwa seluruh Sekolah Rakyat telah dilengkapi dengan infrastruktur internet yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran digital.
- Penulis :
- Arian Mesa