Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dua Kapal Perang TNI AL Kunjungi Manokwari dalam Operasi Trisila 2025, Perkuat Pengamanan Laut dan Edukasi Lingkungan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Dua Kapal Perang TNI AL Kunjungi Manokwari dalam Operasi Trisila 2025, Perkuat Pengamanan Laut dan Edukasi Lingkungan
Foto: Wakil Bupati Manokwari Mugiyono foto bersama rombongan Satgas Operasi Trisila 2025 di Manokwari (sumber: ANTARA/Ali Nur Ichsan)

Pantau - Komando Armada III TNI Angkatan Laut mengerahkan dua kapal perang ke Manokwari, Papua Barat, sebagai bagian dari pelaksanaan Operasi Trisila 2025 yang berlangsung selama 37 hari.

Operasi Trisila 2025 merupakan rangkaian kegiatan pengamanan laut, latihan tempur, dan kegiatan sosial di wilayah pesisir timur Indonesia.

Wakil Komandan Satuan Tugas Operasi Trisila, Letkol Laut (P) Yohanes Upang Irawadi, mengungkapkan bahwa Manokwari menjadi kota terakhir yang disinggahi sebelum kembali ke pangkalan utama Komando Armada III di Sorong.

"Kami berharap keberadaan kapal perang di perairan bisa meningkatkan keamanan dan menjadi sinyal kuat bahwa laut kita dijaga dengan baik", ungkapnya.

Dua Kapal Perang dan Personel Dikerahkan dalam Operasi Trisila

Operasi Trisila melibatkan KRI Teluk Wondama, kapal perang kelas Landing Ship Tank (LST) sebagai kapal markas, serta KRI Panah, kapal cepat dari satuan kapal tempur.

KRI Teluk Wondama diawaki oleh 115 personel, sedangkan KRI Panah membawa 59 personel.

Sebanyak 19 personel Marinir juga ikut serta dalam operasi tersebut.

Satu unit pesawat CN325 turut dikerahkan untuk mendukung tugas pengamanan dan latihan, dan saat ini berada di Ambon.

Tiga misi utama Operasi Trisila 2025 adalah pengamanan laut, latihan tempur, dan kegiatan sosial di pangkalan.

Kehadiran unsur tempur TNI AL di wilayah perairan dinilai penting untuk memberikan rasa aman kepada seluruh pengguna laut.

Fokus Sosial dan Edukasi Lingkungan di Manokwari

Letkol Yohanes menjelaskan bahwa Manokwari dipilih sebagai kota persinggahan terakhir karena memiliki nilai strategis, yakni keberadaan Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) TNI AL.

Melalui Operasi Trisila, dilakukan pengecekan langsung terhadap fasilitas tersebut.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Satgas Operasi Trisila juga melaksanakan aksi bersih-bersih sampah di Pulau Lemon, Manokwari, pada 11 Juli.

"Laut bukan tempat sampah. Ini adalah bagian dari kehidupan kita. Kegiatan pembersihan ini bukan untuk menyelesaikan semua masalah, tapi menjadi contoh nyata bagi masyarakat", ia menyatakan.

Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono, menyambut langsung kedatangan dua kapal perang di Pelabuhan Manokwari dan menyampaikan apresiasinya kepada TNI AL.

Selama empat hari di Manokwari, masyarakat diberikan kesempatan untuk mengunjungi dan melihat langsung KRI Teluk Wondama dan KRI Panah.

"Banyak warga belum pernah melihat langsung kapal perang. Dengan Operasi Trisila, mereka bisa mengenal dan memahami langsung peran penting TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut", kata Mugiyono.

Penulis :
Arian Mesa