HOME  ⁄  Nasional

Pemkab Pamekasan Siapkan 15 Tenaga Pendidik untuk Sekolah Rakyat Gagasan Presiden Prabowo

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pemkab Pamekasan Siapkan 15 Tenaga Pendidik untuk Sekolah Rakyat Gagasan Presiden Prabowo
Foto: Lokasi Sekolah Rakyat di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur (sumber: Pemkab Pamekasan)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyiapkan sebanyak 15 tenaga pendidik untuk ditempatkan di Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto di bawah naungan Kementerian Sosial.

Tenaga pendidik tersebut telah dinyatakan lolos dalam proses seleksi resmi yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Kepala Bidang Tenaga Kependidikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan, Fadlillah, menyampaikan hal ini pada hari Minggu di Pamekasan.

"Mereka ini merupakan orang-orang yang telah dinyatakan lolos dalam proses seleksi Kementerian Sosial Republik Indonesia," ungkapnya.

Dari total 15 tenaga pendidik, 11 orang merupakan guru mata pelajaran, sedangkan 4 lainnya akan bertugas sebagai kepala sekolah, wali asuh, wali asrama, dan operator sekolah.

"Untuk jabatan kepala sekolah adalah tenaga pendidik yang selama ini mengabdi di Disdikbud Kabupaten Pamekasan," ia mengungkapkan.

Sebanyak 50 siswa akan menjadi peserta pertama Sekolah Rakyat yang berlokasi di wilayah Kabupaten Pamekasan.

Tujuan dan Konsep Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama (boarding school) yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin, terutama kategori miskin ekstrem.

Program ini bertujuan menyediakan akses pendidikan berkualitas dan gratis, untuk mendukung generasi muda dari kelompok rentan agar bisa hidup lebih baik dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Seluruh biaya pendidikan ditanggung negara secara penuh, termasuk seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan kebutuhan lainnya.

Sekolah Rakyat mencakup jenjang pendidikan dasar hingga menengah, yakni SD, SMP, dan SMA.

Kurikulum yang digunakan mengacu pada standar pendidikan nasional, ditambah materi penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan tempat tinggal mereka.

Program ini menargetkan anak-anak yang tercatat dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang merupakan kelompok dengan kondisi ekonomi paling rentan di Indonesia.

Penulis :
Shila Glorya