Pantau - Ratusan siswa Sekolah Rakyat (SR) di Makassar memulai aktivitas pendidikan mereka dengan pemeriksaan kesehatan gratis di tiga lokasi berbeda pada Senin, 14 Juli 2025.
Pemeriksaan Kesehatan Wajib untuk Cegah Penyakit Menular
Pemeriksaan kesehatan dilakukan di Sentra Wirajaya Makassar yang merupakan salah satu lokasi penyelenggaraan SR.
Kepala Sentra Wirajaya Makassar, Nur Alam, menyatakan pentingnya langkah ini karena SR merupakan sekolah berbasis asrama.
"Pemeriksaan kesehatan gratis ini penting untuk mengetahui atau mengantisipasi penyakit menular. Semua harus diperiksa terlebih dahulu terkait riwayat penyakit siswa," ungkapnya.
Jika ditemukan adanya indikasi penyakit menular, siswa akan langsung ditangani secara medis tanpa menggugurkan status mereka sebagai calon peserta didik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari protokol awal sebelum siswa mengikuti kegiatan belajar-mengajar di lingkungan sekolah yang tertutup dan komunal.
Sekolah Rakyat Sasar Siswa Miskin dan Miskin Ekstrem
SR Makassar menerima total 150 siswa, terdiri dari 100 siswa laki-laki dan 50 siswa perempuan.
Selama masa pendidikan, seluruh kebutuhan siswa akan dibiayai oleh Kementerian Sosial RI, termasuk makan tiga kali sehari, dua kali snack, serta perlengkapan sekolah seperti seragam dan alat tulis.
Sekolah ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dengan tujuan utama memutus rantai kemiskinan.
Kurikulum yang diterapkan berbasis kurikulum nasional dan diperkuat dengan pendidikan karakter.
"Kita juga siapkan ekstrakurikuler, dilengkapi dengan berbagai jenis keterampilan olahraga dan farming, serta disesuaikan minat bakat siswa masing-masing," ia mengungkapkan.
Gedung Sentra Wirajaya Makassar menjadi lokasi utama penyelenggaraan SR jenjang SMP, bersama dua lokasi lainnya yaitu Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Makassar (jenjang SMP) dan Gedung BPSDM Sulsel (jenjang SMP dan SMA).
Setiap lokasi menampung 150 siswa yang dibagi ke dalam enam rombongan belajar.
Sebanyak 13 tenaga pengajar telah disiapkan di setiap lokasi, termasuk kepala sekolah, wali kelas, dan wali asrama.
Secara keseluruhan, terdapat 15 titik pelaksanaan SR di Sulawesi Selatan yang serentak memulai aktivitas pendidikan pada tanggal 14 Juli 2025.
- Penulis :
- Arian Mesa
