Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jakpro Usung Proyek JakGreen Senilai Rp14,3 Triliun sebagai Solusi Inovasi Hijau Jakarta

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Jakpro Usung Proyek JakGreen Senilai Rp14,3 Triliun sebagai Solusi Inovasi Hijau Jakarta
Foto: (Sumber: Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin dalam sambutannya di sela diskusi terarah bertema: “Menggali Potensi Green Sukuk untuk Pendanaan Infrastruktur Transportasi Ramah Lingkungan di DKI Jakarta" di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Pantau - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, menyatakan bahwa proyek JakGreen merupakan bagian dari upaya besar dalam menghadirkan solusi inovatif berkelanjutan dan ramah lingkungan di Jakarta.

JakGreen Jadi Roadmap Hijau Jakarta

Proyek JakGreen dirancang untuk menanamkan nilai-nilai lingkungan dalam seluruh aspek bisnis dan operasional Jakpro, serta bertujuan menjadi katalis inovasi hijau di Ibu Kota.

Dalam sambutannya pada diskusi terarah bertema “Menggali Potensi Green Sukuk untuk Pendanaan Infrastruktur Transportasi Ramah Lingkungan di DKI Jakarta”, Iwan menyebut bahwa proyek ini merupakan bagian dari roadmap jangka menengah Jakpro, dengan nilai investasi indikatif mencapai Rp14,3 triliun.

Ruang lingkup JakGreen mencakup pengembangan transportasi rendah emisi, sistem air dan limbah hijau, kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development), pemanfaatan energi surya, serta konservasi energi bangunan.

"Semua ini dirancang untuk menghasilkan dampak berganda lingkungan lebih baik, ekonomi berkelanjutan, dan masyarakat lebih sejahtera," ungkap Iwan.

Skema Green Sukuk Jadi Solusi Pendanaan

Iwan menegaskan bahwa tantangan utama dalam pelaksanaan agenda hijau adalah keterbatasan pendanaan.

Saat ini, pendanaan pembangunan masih bergantung pada penyertaan modal daerah (PMD) yang terbatas oleh kapasitas fiskal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Untuk itu, Jakpro mendorong pendekatan pendanaan inovatif melalui skema green sukuk atau sukuk hijau, yaitu instrumen investasi berbasis syariah yang berorientasi pada proyek lingkungan.

"(Green sukuk) ini sangat mungkin ke depan akan mengagendakan alternatif pendanaan hijau lainnya," ujarnya.

Menurut Iwan, transformasi Jakarta menuju salah satu dari 20 kota global teratas tahun 2045 bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur megah, tetapi juga menciptakan kota rendah emisi, layak huni, dan tangguh terhadap krisis iklim.

Komitmen Aksi Iklim dan Transisi Energi

Iwan juga menyampaikan komitmen Jakpro dalam mendukung Tim Kerja Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon sebagai bentuk pelibatan lintas sektor dalam aksi iklim dan transisi energi.

Tim ini memiliki peran strategis dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, menjalankan program inventarisasi karbon, serta memfasilitasi skema perdagangan karbon untuk menciptakan nilai ekonomi dari aksi lingkungan.

"Ini menjadi bukti bahwa Jakarta tidak hanya mengikuti tren tetapi mengintegrasikan agenda berkelanjutan dalam rangka kerja regulatif," tutupnya.

Penulis :
Aditya Yohan