
Pantau - Kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto selama Juli 2025 menegaskan strategi politik luar negeri bebas aktif Indonesia dalam membangun keseimbangan kekuatan global dan memperkuat posisi di tengah dinamika geopolitik dunia.
Kerja Sama Strategis dengan Arab Saudi
Lawatan Presiden Prabowo dimulai dari Arab Saudi, di mana ia menjalankan ibadah umrah sekaligus menjalin kerja sama strategis baru dengan Riyadh.
Kesepakatan bilateral mencakup sektor perdagangan, energi, infrastruktur, dan investasi dengan nilai total sekitar 27 miliar dolar AS.
Fokus utama kerja sama terletak pada pengembangan energi bersih, industri petrokimia, dan pemanfaatan sumber daya mineral strategis.
Hubungan Indonesia dan Arab Saudi dinilai memiliki fondasi historis dan keagamaan yang kuat, serta kepentingan bersama dalam merespons tekanan ekonomi dan keamanan global.
Bergabungnya Indonesia ke BRICS+
Selanjutnya, Presiden Prabowo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS+ di Brazil, yang menandai langkah resmi Indonesia sebagai anggota ke-11 blok tersebut.
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS+ merupakan wujud komitmen terhadap poros Global South dan menjadi tonggak penting dalam membentuk tata dunia multipolar.
BRICS+ kini mencakup hampir separuh populasi dunia, 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global, dan 20 persen perdagangan barang internasional.
Dengan posisi strategisnya, Indonesia diharapkan berperan sebagai jembatan antara negara berkembang dan kekuatan besar dunia, membuka akses pasar baru, serta mendorong keseimbangan global di tengah ketegangan internasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan