Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemudahan Klaim JHT di Batam: BPJS Ketenagakerjaan Sediakan Layanan Digital dan Tatap Muka

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kemudahan Klaim JHT di Batam: BPJS Ketenagakerjaan Sediakan Layanan Digital dan Tatap Muka
Foto: (Sumber: Masyarakat yang sedang mengantre untuk mendapatkan nomor antrean di mesin tiket Kantor BPJS-TK Nagoya Batam Kepri, Rabu (16/7/2025). ANTARA/Amandine Nadja.)

Pantau - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batam, Kepulauan Riau, kini menyediakan dua pilihan layanan klaim bagi peserta, yaitu secara daring melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) dan Lapak Asik (Layanan Tanpa Kontak Fisik), serta secara luring melalui pelayanan tatap muka di kantor cabang.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batam, Suci Rahmad, menjelaskan bahwa layanan klaim saat ini tidak lagi mengharuskan peserta datang langsung ke kantor.

"Untuk klaim JHT -Jaminan Hari Tua- di bawah Rp15 juta, peserta dianjurkan menggunakan aplikasi JMO yang prosesnya cepat dan mudah. Kalau datanya lengkap, cukup klik, dalam satu jam dana sudah masuk ke rekening", ungkapnya.

Layanan Tatap Muka Tetap Dibuka untuk Peserta dengan Kendala

Meskipun layanan digital terus didorong, BPJS Ketenagakerjaan tetap membuka pelayanan tatap muka, terutama bagi peserta yang mengalami kendala teknis seperti data tidak sinkron, gagal unggah dokumen, atau kurang memahami penggunaan teknologi.

"Banyak peserta datang langsung karena kendala teknis atau memang ingin arahan dan informasi lebih jelas. Di sini kami bantu sampai selesai", ujar Suci.

Untuk mendukung pelayanan langsung ini, sistem antrean diberlakukan agar peserta bisa mengambil nomor lebih awal dan datang sesuai jadwal panggilan.

"Kami hanya minta peserta sabar dan ikuti alur agar seluruh pengurusan bisa diselesaikan dalam satu hari. Kami bisa melayani hingga 250 orang per hari", tambahnya.

Sosialisasi ke Perusahaan dan Lonjakan Klaim karena PHK

BPJS Ketenagakerjaan Batam juga aktif melakukan sosialisasi ke perusahaan-perusahaan melalui program Basamo (Batam Nagoya Sharing JMO) yang digelar dua kali seminggu.

"Ini kami lakukan langsung dengan HRD perusahaan-perusahaan, serta pekerja agar mereka tahu cara klaim secara mandiri tanpa harus ke kantor", jelas Suci.

Ia mengungkapkan bahwa lonjakan klaim JHT di Batam saat ini terjadi karena banyaknya pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejak awal 2025.

"Kami memperkirakan hingga 76 ribu pekerja terdampak. Jika lima ribu dilayani per bulan, butuh sekitar 15 bulan agar semua terlayani", katanya.

Melalui kombinasi layanan daring dan luring ini, BPJS Ketenagakerjaan berharap seluruh peserta di Batam dapat mengakses layanan secara cepat, tepat, dan sesuai kebutuhan masing-masing.

Penulis :
Ahmad Yusuf