
Pantau - Pemerintah Provinsi Riau menargetkan rehabilitasi hutan mangrove seluas 4.200 hektare pada tahun 2025 melalui program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR), yang akan diperluas ke lima kabupaten pesisir.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menyampaikan bahwa program rehabilitasi tahun depan akan menjangkau Kabupaten Indragiri Hilir, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Rokan Hilir.
“Berdasar rekap rencana kegiatan, rehabilitasi akan diperluas ke lima kabupaten, ada Indragiri Hilir, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Rokan Hilir, dengan total target luasan lebih dari 4.200 ha,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada tahun 2024, program ini telah berhasil merehabilitasi 1.683 hektare mangrove di Indragiri Hilir dengan melibatkan lebih dari 1.100 tenaga kerja lokal dan menanam lebih dari 5,3 juta batang mangrove.
Dampak Positif dan Tantangan di Lapangan
Selain memberikan perlindungan terhadap wilayah pesisir, program ini turut mendorong peningkatan produktivitas lahan dan menciptakan peluang ekonomi hijau bagi masyarakat.
“Capaian ini cerminan kerja bersama lintas pihak, ada pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, pendamping teknis, akademisi, dan tentunya para penggiat lingkungan,” ujar Job.
Pengelolaan mangrove dan mata pencaharian masyarakat pesisir di Inhil dilaporkan mengalami peningkatan selama tahun 2024 berkat pendekatan partisipatif yang melibatkan fasilitator desa.
Selain itu, jaringan pelatihan teknis, sekolah lapangan, dan modul tematik mangrove juga telah diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka Belajar sebagai bagian dari strategi edukasi berkelanjutan.
Pemprov Riau mengakui adanya sejumlah tantangan dalam proses rehabilitasi, terutama terkait kondisi lahan tanam yang kurang optimal akibat biofisik yang selalu tergenang.
“Masih ada desa-desa potensial yang belum terjangkau karena belum rampung proses identifikasi dan verifikasinya,” jelas Job.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi Riau tetap berkomitmen memastikan bahwa rehabilitasi mangrove memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami juga ingin memastikan bahwa rehabilitasi mangrove membawa manfaat nyata bagi masyarakat baik dari sisi perlindungan wilayah, peningkatan produktivitas lahan, maupun peluang ekonomi hijau,” pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan