Pantau - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa keberadaan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Benoa, Denpasar, memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata bahari premium yang mampu bersaing di tingkat global.
Fasilitas Modern untuk Sambut Wisatawan Kapal Pesiar dan Yacht
BMTH dikembangkan dengan dermaga kapal pesiar sepanjang 1.100 meter yang mampu menampung hingga tiga kapal pesiar jumbo secara bersamaan.
Tiga terminal penumpang kapal pesiar juga disiapkan dengan kapasitas total sekitar 9.000 orang.
Selain itu, dermaga khusus untuk kapal wisata (yacht) dibangun seluas 57.400 meter persegi dengan daya tampung sekitar 275 unit.
Menpar mengapresiasi inisiatif pembangunan BMTH dan menegaskan pentingnya dukungan semua pihak untuk memperkuat sektor pariwisata nasional melalui kolaborasi lintas sektor.
Menurut Menpar, BMTH berperan penting dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, khususnya dari segmen wisata laut.
Kontribusi BUMN dan Dampak Ekonomi Daerah
Direktur Strategi PT Pelindo, Drajat Sulistyo, menjelaskan bahwa BMTH bukan hanya proyek pelabuhan, tetapi pusat kegiatan pariwisata laut yang terintegrasi dengan sektor logistik dan pelayaran.
Ia menyebut proyek ini sebagai kontribusi konkret BUMN untuk mendorong transformasi ekonomi daerah berbasis pariwisata.
Kunjungan Menpar ke BMTH pada Jumat, 18 Juli 2025, menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN dalam mempercepat pengembangan destinasi unggulan nasional.
Data kunjungan menunjukkan tren peningkatan signifikan.
Pada semester I-2025, Pelabuhan Benoa telah menerima 38 kapal pesiar yang membawa lebih dari 50.000 wisatawan mancanegara.
Sepanjang tahun 2024, tercatat 59 kapal pesiar bersandar di pelabuhan tersebut, dengan total penumpang diperkirakan mencapai 103.000 wisatawan.
Menpar berharap BMTH menjadi katalisator pertumbuhan pariwisata bahari kelas dunia yang berkelanjutan di Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
