
Pantau - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki delapan sifat utama yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, termasuk kesabaran, kekuatan moral, dan kemampuan menjadi teladan di segala situasi.
Delapan Sifat Ideal Pemimpin Menurut Prabowo
Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan bahwa salah satu sifat utama yang harus dimiliki pemimpin adalah pindo jaladri, yakni memiliki hati dan kesabaran seluas samudera.
"Pemimpin harus siap dimaki-maki, siap disakiti, siap difitnah, siap di-framing," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun pemimpin menerima hal-hal negatif, mereka harus tetap seperti samudera: menerima kotoran, namun yang keluar tetap air bersih.
Tujuh sifat lainnya, kata Prabowo, berasal dari ajaran kepemimpinan Jawa Hasta Brata, yang ia jabarkan dalam bukunya Kepemimpinan Militer.
Pertama, pindo candra, yaitu pemimpin seperti bulan yang memberi penerangan dan kesejukan dalam gelap.
Kedua, pindo kartika, pemimpin yang menjadi pedoman dan arah.
Ketiga, pindo surya, pemimpin seperti matahari, memberikan energi, kehangatan, dan solusi.
Keempat, pindo arga, pemimpin seperti gunung yang kokoh, berpendirian, dan tidak goyah; namun sesekali perlu “meletus” menghadapi korupsi dan ancaman terhadap bangsa.
Kelima, pindo dahana, yaitu pemimpin seperti api yang membakar semangat dan membasmi ketidakadilan serta pengkhianatan.
Keenam, pindo bayu, pemimpin seperti angin yang hadir di segala tempat, dari puncak gunung hingga kolong jembatan.
Ketujuh, pindo bahana, yaitu pemimpin seperti bumi, sumber kekuatan yang siap diinjak, memberikan makan, energi, dan kekayaan.
"Delapan sifat ini adalah ajaran leluhur kita sejak ribuan tahun lalu," ia mengungkapkan.
Peran Pemimpin Menurut Nilai Ki Hajar Dewantara
Selain Hasta Brata, Prabowo juga menekankan pentingnya tiga semboyan Ki Hajar Dewantara dalam membentuk karakter pemimpin bangsa.
"Ing ngarsa sung tuladha" berarti di depan harus memberi contoh, seperti guru, jelas Prabowo.
Kemudian, "Ing madya mangun karsa", yaitu di tengah-tengah harus membangun dan bekerja bersama rakyat.
Terakhir, "Tut wuri handayani", dari belakang harus memberi dorongan dan semangat.
Menurut Prabowo, pemimpin tidak hanya memberi pedoman seperti guru, tetapi juga harus menjadi kawan seperjuangan, pelindung rakyat, dan sosok yang mengayomi.
Pemimpin harus mampu memberi arah, perlindungan, kehangatan, menegakkan kebenaran, menciptakan rasa aman, dan menjadi teladan bagi seluruh masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










