
Pantau - Akademisi Universitas Latansa Mashiro (Unilam) Rangkasbitung, Mochamad Husen, menyatakan bahwa pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) harus segera dilaksanakan di sekolah-sekolah sebagai langkah strategis menuju pembangunan sumber daya manusia unggul Indonesia Emas 2045.
CKG Didorong Menjangkau Seluruh Sekolah dan Masyarakat
Husen menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan menyeluruh dari pemerintah pusat hingga daerah, termasuk tokoh masyarakat, pendidikan, dan agama.
Pemeriksaan CKG dijadwalkan mulai 1 Agustus 2025 di seluruh sekolah, baik di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) maupun Kementerian Agama (Kemenag).
Program ini dipandang sebagai fondasi untuk membangun generasi berkualitas, sehingga pelaksanaannya diharapkan menjangkau seluruh wilayah, mulai dari kota hingga pelosok desa.
Ke depan, program ini juga didorong untuk diterapkan di perguruan tinggi negeri dan swasta.
CKG sebagai Upaya Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit
CKG bertujuan memperkuat sistem pelayanan kesehatan nasional agar sejalan dengan negara-negara maju dalam memberikan layanan setara dan merata.
Jenis pemeriksaan dalam program ini meliputi skrining kesehatan umum, jantung, berat badan, telinga, gigi, tes darah, dan deteksi risiko penyakit tidak menular seperti darah tinggi, jantung, dan diabetes.
Jika ditemukan indikasi penyakit, siswa akan diarahkan untuk pengobatan rutin di rumah sakit.
Program ini juga menjadi bentuk pencegahan komplikasi penyakit sejak dini dan meningkatkan usia harapan hidup generasi muda Indonesia.
Husen mengajak masyarakat dan siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai sarana deteksi dini terhadap gangguan kesehatan.
Kementerian Kesehatan menargetkan sebanyak 52 juta siswa akan mengikuti Program CKG sepanjang tahun 2025.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf