
Pantau - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya peran pesantren dalam memenuhi hak pendidikan dan perlindungan anak, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak-anak.
Pesantren Harus Jadi Contoh Pemenuhan Hak Anak
Dalam keterangannya di Jakarta pada Senin, 21 Juli 2025, Arifah menyatakan bahwa pesantren harus berperan aktif dalam memberikan layanan pengasuhan yang berkualitas.
"Pesantren harus berperan aktif menyediakan layanan pengasuhan alternatif yang baik dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, serta mendukung tumbuh kembang anak-anak", ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan saat kegiatan Jelajah Sapa (Sahabat Perempuan dan Anak) yang digelar di Yayasan Hidayatul Mubtadiin, Pandeglang, Banten, dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional.
Arifah menyebut bahwa Yayasan Hidayatul Mubtadiin dapat dijadikan teladan dalam pelaksanaan pendidikan berbasis hak anak dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat.
"Pesantren harus dapat menjadi tempat pendidikan yang membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045", ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi antara KemenPPPA, Badan Zakat Nasional, dan pemerintah daerah, termasuk melalui pemberian bantuan pendidikan.
KemenPPPA Dorong Sekolah dan Pesantren Peringati Hari Anak Nasional
Arifah menjelaskan bahwa institusi pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak sejak dini.
" Kami menyadari betapa pentingnya institusi pendidikan dalam membentuk karakter anak. Oleh karenanya pada Hari Anak Nasional tahun 2025, KemenPPPA berkoordinasi dengan berbagai pihak. Kami mendorong Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menerbitkan surat edaran yang mengajak seluruh sekolah, madrasah, dan pesantren serentak menyelenggarakan peringatan Hari Anak Nasional", jelasnya.
Melalui surat edaran tersebut, seluruh institusi pendidikan diimbau untuk menyelenggarakan kegiatan yang positif dan edukatif bagi anak-anak.
Kegiatan yang disarankan antara lain senam bersama, permainan tradisional, menyanyikan lagu daerah dan nasional, untuk memperkaya pengalaman belajar anak.
Peringatan Hari Anak Nasional 2025 dilaksanakan secara desentralistik dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk pesantren dan sekolah-sekolah.
Bantuan yang disalurkan kepada Yayasan Hidayatul Mubtadiin meliputi buku cerita, boardgame, gitar, rak sepatu, krayon, dan susu untuk mendukung kenyamanan dan kreativitas anak-anak di lingkungan pendidikan.
- Penulis :
- Aditya Yohan