
Pantau - Kementerian Pertahanan (Kemhan) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memproduksi obat-obatan secara massal dan menyalurkannya melalui Koperasi Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tujuan dari langkah ini adalah agar distribusi obat-obatan dapat dilakukan secara merata dan tepat sasaran, serta dijual dengan harga yang lebih murah untuk masyarakat luas.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa TNI sebelumnya telah memproduksi obat-obatan untuk kebutuhan masyarakat dan kini akan memperluas jangkauannya.
"Teman-teman, kemarin kita juga sudah mulai bekerja memasukkan obat-obatan farmasi kita, produksi kita di gerai-gerai apotik di Koperasi Merah Putih," ungkapnya.
Produksi Massal Didukung Laboratorium TNI
Kemhan mendapat dukungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memproduksi obat dalam skala besar.
Dalam proses produksinya, Kemhan akan melibatkan laboratorium farmasi milik TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis para prajurit.
"Kita konsolidasikan menjadi satu farmasi pertahanan negara yang memproduksi obat," ujar Sjafrie.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan agar seluruh proses produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Ikrar juga menyebut bahwa BPOM merasa terbantu dengan adanya dukungan dari personel TNI, terutama dari segi sumber daya manusia.
"TNI adalah mitra yang tepat karena hasil produksi obatnya telah teruji baik," ia mengungkapkan.
Diharapkan Penuhi Kebutuhan Obat Nasional
Dengan dukungan dari personel TNI yang tersebar di berbagai wilayah, BPOM meyakini kebutuhan obat masyarakat di seluruh Indonesia dapat terpenuhi.
Taruna Ikrar berharap bahwa kerja sama ini dapat memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan obat secara nasional.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti