
Pantau - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan bahwa tarif impor Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen terhadap produk-produk Indonesia tidak mengalami perubahan hingga setidaknya Agustus 2025.
"Yang penting sampai Agustus itu kan sudah nggak ada perubahan tarif resiprokalnya. Mudah-mudahan kita tetap 19 (persen) dan negara lain nggak berubah. Jadi kita tetap (19 persen) harapannya kita paling rendah lah," ujarnya.
Saat ini, pemerintah Indonesia tengah melakukan pemetaan terhadap produk-produk ekspor yang terdampak tarif baru tersebut sebagai bagian dari proses administratif.
Pemetaan Komoditas dan Kesepakatan Bilateral Masih Dibahas
Budi menjelaskan bahwa pemetaan komoditas ekspor ini nantinya akan dituangkan dalam perjanjian baru antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Namun, ia belum dapat menyampaikan secara rinci produk atau komoditas apa saja yang masuk dalam negosiasi perdagangan dengan AS.
"Itu kan semua sudah disiapkan dari awal. Kan ketika namanya negosiasi itu, kan kita harus tahu posisi kita seperti apa. Nanti (pemetaan komoditas) kalau sudah ada agreement-nya sudah jelas," jelasnya.
Indonesia Komitmen Buka Pasar dan Lakukan Pembelian Besar dari AS
Sebelumnya, pada 16 Juli 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa perundingan tarif antara Indonesia dan AS telah selesai.
Pengumuman tersebut disampaikan Trump setelah melakukan pembicaraan via telepon selama sekitar 17 menit dengan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kesepakatan itu, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membuka pasar sepenuhnya bagi produk-produk asal Amerika Serikat.
Indonesia juga menyepakati pembelian besar dari AS, yakni:
- Produk energi senilai 15 miliar dolar AS
- Produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS
- Sebanyak 50 unit pesawat Boeing, mayoritas bertipe 777
Trump menegaskan bahwa seluruh barang ekspor Indonesia ke AS akan dikenakan tarif 19 persen.
Selain itu, jika barang dari Indonesia mengandung komponen asal negara lain yang memiliki tarif lebih tinggi, maka Amerika Serikat akan menagih selisih tarif tersebut dari Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf