
Pantau - Progres pembangunan Tol Semarang–Demak Seksi 1B telah mencapai 52,473 persen dan melampaui target yang ditetapkan, menurut pernyataan resmi dari Corporate Secretary PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Joko Rahardjo.
"Dengan progres porsi PTPP yang telah mencapai 52,473 persen, proyek ini bahkan melampaui target yang ditetapkan, menunjukkan performa kerja yang solid dan disiplin tinggi," ungkap Joko Rahardjo.
Proyek ini memiliki nilai investasi total sebesar Rp6,16 triliun.
Tol Semarang–Demak Seksi 1B dibangun dengan tujuan utama untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas wilayah antara Semarang dan Demak.
Lebih dari itu, proyek ini dirancang dengan fungsi ganda sebagai tanggul laut guna mengatasi banjir rob yang kerap melanda pesisir utara Semarang.
Tol Pertama dengan Fungsi Ganda di Indonesia
“Proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B sendiri merupakan konstruksi jalan pertama di Indonesia yang menggabungkan fungsi jalan tol di atas laut dengan fungsi tanggul laut,” jelas Joko Rahardjo.
Tidak hanya mengedepankan fungsi strategis, proyek ini juga memiliki nilai estetika.
“Selain itu, jalan tol ini juga akan memiliki rest area pertama dengan pemandangan Laut Jawa, menghadirkan pengalaman berkendara yang estetis dan berkelas,” tambahnya.
Inovasi Konstruksi dan Pengakuan Nasional
Proyek ini mencatatkan inovasi dalam konstruksi berkelanjutan melalui penggunaan cerucuk bambu sebagai bagian dari pondasi.
Teknologi mal template digunakan dalam pemasangan cerucuk bambu guna memastikan ketepatan pemancangan dan efisiensi kerja di lapangan.
Penggunaan material ramah lingkungan menjadi bagian integral dari strategi pembangunan jalan tol skala besar ini.
Atas pencapaiannya, proyek Tol Semarang–Demak juga mendapatkan berbagai apresiasi dari tokoh nasional serta penghargaan Zero Accident atas capaian 1,5 juta jam kerja tanpa kecelakaan.
“Tol Semarang–Demak adalah contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi komprehensif bagi masalah banjir sekaligus mempercepat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan,” ujar Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga menyoroti pentingnya proyek ini.
“Ini bukan hanya soal membangun jalan, tapi membangun masa depan Indonesia yang lebih tahan bencana dan efisien secara logistik,” ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Arian Mesa










