Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenparekraf Gandeng Industri Cetak untuk Dorong Hilirisasi Produk Kreatif Visual Indonesia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemenparekraf Gandeng Industri Cetak untuk Dorong Hilirisasi Produk Kreatif Visual Indonesia
Foto: (Sumber: Kementerian Ekraf dorong hilirisasi ekraf lewat sinergi dengan industri percetakan digital, Jakarta, Selasa (22/07/2025) (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif))

Pantau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kemitraan strategis dengan industri percetakan untuk mempercepat hilirisasi produk kreatif visual nasional dan meningkatkan daya saing global karya fotografer serta desainer Indonesia.

Teknologi percetakan digital mutakhir dimanfaatkan untuk menunjang sektor kreatif visual agar mampu menjadi the new engine of growth dalam perekonomian nasional.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyatakan bahwa potensi besar sektor kreatif visual harus diiringi dukungan infrastruktur, agar hasil karya bisa bersaing di pasar internasional.

Kemenparekraf menggandeng PT Bintang Sempurna dalam program “Sinergi Fotografi dan Cetak untuk Ekonomi Kreatif Indonesia”.

Kerja sama ini membentuk jejaring kolaboratif lintas sektor antara fotografer, desainer, pemilik kekayaan intelektual lokal, dan industri percetakan.

Irene menyebut bahwa PT Bintang Sempurna bukan sekadar penyedia jasa cetak, tetapi mitra strategis dalam membangun ekosistem kreatif nasional.

Kolaborasi ini diharapkan mempertemukan pegiat industri kreatif dengan pemilik hak kekayaan intelektual untuk menghasilkan karya yang berdaya saing global.

Sinergi Talenta, Infrastruktur, dan Industri

Direktur Penerbitan dan Fotografi Kemenparekraf Iman Santosa mengapresiasi kapasitas mitra yang dinilai mampu memperkuat proses kreatif pelaku sektor visual.

CEO PT Bintang Sempurna Laurensius Candra menyatakan bahwa perusahaannya terbuka untuk kolaborasi lebih luas bersama Kemenparekraf.

Fokus kolaborasi ini adalah menjembatani kebutuhan talenta ekonomi kreatif terhadap akses layanan cetak berkualitas tinggi.

Laurensius menilai pertemuan ini menunjukkan bahwa sektor pemerintah tidak kaku dan siap beradaptasi melalui kemitraan strategis dengan swasta.

Ia berharap inisiatif ini mendorong pemilik hak kekayaan intelektual lokal menciptakan karya yang tidak biasa, tidak ortodoks, dan berkelas dunia.

Inisiatif ini mencerminkan arah baru pembangunan ekonomi kreatif nasional yang berorientasi hilirisasi, integrasi lintas sektor, serta dukungan nyata terhadap pertumbuhan talenta muda melalui infrastruktur yang kompetitif secara global.

Penulis :
Aditya Yohan