
Pantau - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis, 24 Juli 2025, pukul 07.09 WIB, dengan kolom abu mencapai ketinggian 1.000 meter dari puncak.
Kolom letusan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal tersebut mengarah ke timur laut dan tenggara.
Letusan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi gempa selama 214 detik.
Aktivitas Vulkanik Meningkat, PVMBG Keluarkan Imbauan
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas kegempaan Gunung Semeru juga tinggi pada Rabu, 23 Juli 2025, dengan total 39 kali letusan.
Letusan-letusan tersebut memiliki amplitudo antara 10–22 mm dan durasi gempa antara 44–192 detik.
Meski belum meningkat statusnya, Gunung Semeru tetap berada pada Level II atau Waspada.
PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk menjaga keselamatan masyarakat di sekitar wilayah terdampak.
Warga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak.
Di luar radius tersebut, aktivitas juga dilarang dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena risiko awan panas dan lahar yang dapat menjangkau hingga 13 kilometer dari kawah.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak karena berbahaya akibat lontaran batu pijar.
Selain itu, potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan perlu diwaspadai di sepanjang sungai berhulu di puncak Semeru seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
PVMBG juga meminta masyarakat untuk memperhatikan kemungkinan terbentuknya lahar di anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.
- Penulis :
- Aditya Yohan