Pantau - Polda Metro Jaya menyatakan telah menyita ijazah Presiden Joko Widodo tingkat SMA dan S1 untuk keperluan penyidikan atas dugaan penggunaan dokumen palsu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi bahwa penyitaan dilakukan oleh penyidik dari Subdirektorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg).
"Ijazah yang disita adalah untuk kepentingan pengujian laboratorium forensik dalam proses penyidikan," ungkapnya.
Ade Ary belum menjelaskan detail hasil atau perkembangan terbaru karena proses masih berjalan, namun ia menegaskan bahwa informasi lanjutan akan disampaikan pada waktunya.
Jokowi Mengonfirmasi Penyitaan dan Pemeriksaan
Presiden Joko Widodo juga telah membenarkan bahwa penyitaan atas ijazah miliknya telah dilakukan.
"Penyitaan sudah dilakukan untuk ijazah S1 dan SMA oleh penyidik," ia mengungkapkan usai pemeriksaan di Mako 2 Polresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada Rabu.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
"Saya menghormati dan mengikuti proses hukum yang berjalan," ujarnya.
Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi mengaku menjawab total 45 pertanyaan yang diajukan penyidik.
Dari jumlah itu, 35 merupakan pertanyaan lama yang dikaji ulang dan 10 lainnya merupakan pertanyaan baru.
"Saya jawab sesuai dengan yang saya tahu dan apa yang terjadi," jelasnya.
Latar Belakang Tuduhan dan Proses Hukum
Penyitaan ijazah ini berkaitan dengan tuduhan lama terkait dugaan penggunaan ijazah palsu yang sempat ramai dibicarakan publik beberapa waktu lalu.
Meski tuduhan tersebut tidak terbukti hingga kini, penyidik melakukan langkah verifikasi forensik sebagai bagian dari proses hukum yang berlaku.
- Penulis :
- Shila Glorya
