Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Muhaimin Dorong BPJS Ketenagakerjaan Sasar Gen Z dan Pekerja Rentan, Tegaskan Kepatuhan Perusahaan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Muhaimin Dorong BPJS Ketenagakerjaan Sasar Gen Z dan Pekerja Rentan, Tegaskan Kepatuhan Perusahaan
Foto: (Sumber: Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar. ANTARA/HO-Kemenko PM.)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, mendorong BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan terobosan strategis dalam meningkatkan angka kepesertaan, terutama di kalangan generasi Z, pekerja rentan, pekerja migran, dan sektor informal.

Fokus pada Pekerja Rentan dan Generasi Z

"BPJS Ketenagakerjaan diharapkan melakukan terobosan-terobosan berarti. Fokus pada pekerja rentan, pekerja migran, generasi Z, dan sektor informal," ujar Muhaimin dalam pernyataannya.

Ia menilai generasi Z memiliki literasi keuangan yang baik dan berpotensi besar untuk menjadi peserta aktif dalam program jaminan ketenagakerjaan.

"Agar menjangkau pekerja sektor informal dengan jumlah yang besar. Terutama pekerja di perdesaan, Gen Z yang melek dengan berbagai literasi keuangan," jelasnya.

Muhaimin menekankan pentingnya cakupan perlindungan yang menyeluruh, mengingat sebagian besar pekerja di sektor informal belum tersentuh program jaminan sosial.

Tegas terhadap Perusahaan yang Tidak Patuh

Selain itu, ia meminta BPJS Ketenagakerjaan untuk bersikap tegas terhadap perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya dalam program jaminan ketenagakerjaan, termasuk agensi tenaga kerja migran.

"Kita pastikan seluruh perusahaan, baik besar maupun kecil, termasuk agensi pekerja migran agar mematuhi kewajibannya mendaftarkan pekerja dalam program jaminan sosial," tegas Muhaimin.

Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan memainkan peran strategis dalam mendukung program pengentasan kemiskinan sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025.

Ia menyebut BPJS Ketenagakerjaan sebagai bantalan sosial penting yang melindungi masyarakat dari risiko kemiskinan akibat kecelakaan kerja atau musibah di tempat kerja.

"Kita berharap BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki posisi strategis menjadi bagian integral dari proses pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf