billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bandarlampung Pecahkan Rekor MURI Sekubal Terbesar di Dunia Sepanjang 25 Meter

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bandarlampung Pecahkan Rekor MURI Sekubal Terbesar di Dunia Sepanjang 25 Meter
Foto: (Sumber: Masyarakat antusias melihat pemecahan rekor MURI atas penyediaan makanan khas Lampung, Sekubal, terbesar di dunia, di Bandarlampung, Minggu (27/7/2025). ANTARA/Rizky Gunawan)

Pantau - Pemerintah Kota Bandarlampung menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilan memecahkan rekor pembuatan sekubal terbesar di dunia dalam perayaan Festival Masakan Tradisional Lampung dan Jajanan Pasar, Minggu (27/7/2025).

Sekubal Raksasa Jadi Hadiah untuk Warga dan Kota Bandarlampung

Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, kepada Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, di hadapan ribuan warga dan peserta festival.

Sekubal raksasa yang berhasil memecahkan rekor MURI ini memiliki panjang 25 meter dan diameter 25 centimeter.

Eva Dwiana menyatakan bahwa rekor ini merupakan hasil kerja keras berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat kota.

“Penghargaan ini merupakan hadiah untuk masyarakat dan Kota Bandarlampung,” ungkapnya.

Ia berharap pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga mampu mendorong pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal.

“Mudah-mudahan ini menjadi berkah, dan mohon doanya, agar segala program di kota bisa berjalan dengan baik,” tambah Eva.

Simbol Gotong Royong dan Pelestarian Budaya Lokal

Festival yang berlangsung meriah ini juga dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Kota Bandarlampung dan disambut antusias oleh masyarakat yang memadati lokasi acara.

Sekubal merupakan makanan khas Lampung berbahan dasar beras atau ketan yang biasanya disajikan pada momen Idul Fitri.

Pembuatan sekubal raksasa ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-343 Kota Bandarlampung.

Menurut panitia, kegiatan ini tidak hanya bertujuan memecahkan rekor, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan pelestarian budaya tradisional Lampung di tengah modernisasi.

Penulis :
Ahmad Yusuf