
Pantau - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap berbagai penyakit yang kerap muncul saat musim kemarau, terutama akibat kurangnya asupan air putih dan rendahnya kebersihan lingkungan.
Beberapa penyakit yang umum terjadi pada musim kemarau antara lain radang tenggorokan, tifus, diare, muntaber, influenza, batuk, pilek, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), dan gangguan pada mata.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menyebut bahwa selain kurang minum, tercemarnya air oleh bakteri E. coli dan kurangnya kebersihan diri juga menjadi penyebab utama meningkatnya kasus penyakit.
Imbauan Hidup Sehat dan Cegah Dehidrasi
Dini mengingatkan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sederhana namun penting, seperti:
- Mencukupi kebutuhan air harian tubuh
- Menggunakan masker saat berada di luar ruangan
- Mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh
"Tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS. Makan makanan yang bergizi dan higienis. Jaga kesehatan tubuh, kebersihan lingkungan dan rumah," ujarnya.
Masyarakat juga diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala penyakit agar bisa mendapatkan diagnosis awal dan penanganan yang tepat.
Cuaca Panas Tingkatkan Risiko Kesehatan
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, turut mengingatkan bahwa suhu udara pada musim kemarau dapat berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Berdasarkan prakiraan BMKG, suhu udara harian di Kota Tangerang berkisar antara 24 hingga 33 derajat Celsius, dengan kelembapan udara 50–90 persen dan angin bertiup dari tenggara dengan kecepatan 10–20 km/jam.
"Gunakan pelindung seperti topi dan tabir surya jika beraktivitas di bawah sinar matahari langsung," imbau Mahdiar.
Ia menambahkan bahwa suhu panas di siang hari berpotensi menyebabkan dehidrasi dan kelelahan, terutama jika terlalu lama beraktivitas di luar ruangan.
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan memperhatikan kondisi cuaca, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari risiko penyakit selama musim kemarau berlangsung.
- Penulis :
- Aditya Yohan