
Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia telah mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 85 persen sejak tahun 2014.
Pernyataan tersebut disampaikan Gibran saat meninjau Posko Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, pada Senin (28/7).
"Saya lihat dari tahun 2014 sampai tahun ini, kasus-kasus kebakaran hutan ini sudah sangat menurun sekali. Sudah menurun hampir 80-85 persen," ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran mengapresiasi kinerja tim gabungan yang terdiri dari BNPB, BPBD, Satgas Karhutla, serta Forkopimda yang dinilai berhasil mengantisipasi dan memadamkan titik-titik api di wilayah Riau.
"Kalau dilihat sewaktu kita landing, keadaannya kan sudah mendung, ya. Ini karena ada proses modifikasi cuaca dan juga rutin ada water bombing. Jadi saya lihat untuk di Riau ini sudah cukup terkendali," ia mengungkapkan.
Penegakan Hukum dan Status Tanggap Darurat
Wakil Presiden juga menyoroti pentingnya penegakan hukum dalam mencegah karhutla.
Gibran mengungkapkan bahwa terdapat 51 tersangka dari 41 kejadian kebakaran hutan dan lahan yang telah diamankan oleh Polda Riau.
Ia menekankan peran kepala daerah dalam menegakkan regulasi pembukaan lahan, terutama bagi perusahaan dan petani.
"Saya sudah diskusi dengan Pak Gubernur, masalah regulasi harus ditegakkan lagi. Jangan lagi ada pembukaan-pembukaan lahan yang tidak sesuai dengan aturan. Kita ingin aturan ditegakkan. Kita tidak ingin kejadian-kejadian seperti ini terulang lagi," tegasnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Provinsi Riau telah menetapkan status tanggap darurat karhutla sejak 22 Juli hingga 4 Agustus 2025.
Satgas Karhutla tetap disiagakan karena musim kemarau masih berlangsung dan risiko kebakaran belum sepenuhnya hilang.
Ancaman Masih Ada Meski Curah Hujan Meningkat
Meskipun diperkirakan curah hujan akan meningkat hingga 150 milimeter per 10 hari pada dasarian kedua dan ketiga Agustus, BNPB mencatat bahwa indeks FFMC (Fine Fuel Moisture Code) menunjukkan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas tanah masih sangat tinggi.
Pada 10 hari pertama Agustus, curah hujan di wilayah utara dan barat Riau diperkirakan hanya sebesar 20–50 milimeter.
Tingkat kemudahan terbakar diperkirakan mulai signifikan pada 30 Juli 2025 dan akan menurun setelah 3 Agustus.
- Penulis :
- Shila Glorya










