billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hari Bakti TNI AU Diperingati 29 Juli, Kenang Gugurnya Tiga Tokoh Penting dalam Agresi Militer Belanda I

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Hari Bakti TNI AU Diperingati 29 Juli, Kenang Gugurnya Tiga Tokoh Penting dalam Agresi Militer Belanda I
Foto: (Sumber: Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono (depan) saat memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-78 di Pandeglang, Kamis (24/7). ANTARA/Mansur)

Pantau - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memperingati Hari Bakti setiap tanggal 29 Juli untuk mengenang jasa dan pengorbanan tiga tokoh pendiri TNI AU yang gugur dalam peristiwa Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947.

Ketiga tokoh tersebut adalah Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo.

Mereka berada dalam pesawat Dakota VT-CLA yang juga mengangkut tokoh-tokoh penting TNI AU dan obat-obatan bantuan dari Palang Merah Malaya.

Sejarah Peristiwa dan Operasi Balasan TNI AU

Pesawat yang membawa ketiga tokoh tersebut ditembak jatuh oleh militer Belanda di Desa Ngoto, dekat Pangkalan Maguwo, Yogyakarta, yang kini menjadi Bandar Udara Internasional Adisutjipto.

Peristiwa penembakan terjadi pada 29 Juli 1947, menyusul serangan militer Belanda yang dilancarkan pada 21 Juli 1947 dalam rangka Agresi Militer Belanda I.

Serangan Belanda menargetkan pangkalan udara di Pulau Jawa dan Sumatra Barat, menciptakan kondisi darurat bagi TNI AU.

Sebagai bentuk perlawanan, Komodor Suryadi Suryadarma dan Komodor Muda Halim Perdanakusuma memimpin operasi rahasia pada 28 Juli 1947.

Operasi itu melibatkan empat kadet penerbang TNI AU: Suharnoko Harbani, Sutardjo Sigit, Mulyono, dan Bambang Saptoadji.

Mereka melakukan serangan udara dengan menjatuhkan bom ke barak-barak militer Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang, yang menyebabkan kepanikan di pihak musuh.

Namun, pada sore hari 29 Juli 1947, militer Belanda membalas dengan menembak jatuh pesawat Dakota yang membawa Adisutjipto dan rekan-rekannya.

Peristiwa tragis ini menjadi tonggak pengorbanan besar dalam sejarah TNI AU dan kemudian diperingati sebagai Hari Bakti TNI AU.

TNI AU dan Rakyat: Satu Napas Pengabdian

Peringatan Hari Bakti TNI AU dilakukan melalui berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk komitmen TNI AU untuk terus hadir dan mengabdi kepada masyarakat.

Kepala Staf TNI AU, Marsekal Mohamad Tonny Harjono, menegaskan bahwa TNI AU tumbuh dan besar bersama rakyat.

"Dalam semangat pengabdian, kami memperingati Hari Bakti bukan hanya sebagai momen sejarah, tapi juga untuk terus membangun kebersamaan dengan rakyat," ungkapnya.

Dalam rangkaian peringatan tahun ini, TNI AU menyelenggarakan kegiatan sosial di berbagai wilayah, termasuk di daerah Pandeglang.

Penulis :
Aditya Yohan