Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

UI Gandeng Pemprov Maluku Utara Bangun SDM Kesehatan, Prioritaskan Pendidikan Dokter Spesialis Asli Daerah

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

UI Gandeng Pemprov Maluku Utara Bangun SDM Kesehatan, Prioritaskan Pendidikan Dokter Spesialis Asli Daerah
Foto: (Sumber: Dekan FKUI, Prof DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Rabu (30/7/2025). ANTARA/Abdul Fatah (Abdul Fatah))

Pantau - Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran (FKUI) berkomitmen memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Provinsi Maluku Utara dengan memprioritaskan penyediaan tenaga dokter spesialis dari putra daerah.

Prioritaskan Dokter Asli Daerah, Tetap Jaga Standar Seleksi

Dekan FKUI, Prof Ari Fahrial Syam, menegaskan bahwa program pendidikan spesialis akan diprioritaskan untuk dokter asal Maluku Utara, terutama yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Tentunya, kami akan prioritaskan dokter asli daerah untuk pendidikan spesialis di FKUI," ungkapnya.

FKUI akan tetap menerapkan standar penerimaan tanpa kompromi.

"Jika pada kesempatan pertama yang lolos hanya 20 persen, maka sisanya akan dibina agar siap ikut seleksi berikutnya. Kalau setelah dibina hanya 30 persen lagi yang bisa memenuhi standar, ya berarti totalnya 50 persen. Yang lainnya bisa mencari pendidikan di tempat lain," jelasnya.

Pemerintah daerah akan mendukung penuh program ini, termasuk pembiayaan kebutuhan hidup, seleksi, dan proses pendidikan.

Kirim Dokter Senior, Bangun Sinergi Riset dengan Unkhair

Untuk menjembatani kesenjangan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut, FKUI juga akan mengirimkan dokter-dokter PPDS senior ke daerah-daerah yang masih kekurangan dokter spesialis.

Program serupa pernah berhasil diterapkan di Papua, dengan hasil 28 dokter asli Papua menempuh pendidikan spesialis di FKUI dan 7 di antaranya telah kembali bertugas.

Sinergi juga dibangun dengan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate melalui pembimbingan dosen dalam program capacity building S2 dan S3, serta riset kolaboratif.

"Pembinaan itu tidak hanya dari sisi akademik, tapi juga melalui kegiatan ilmiah dan riset kolaboratif," jelas Prof Ari.

FKUI turut menjalin kerja sama dengan daerah seperti Natuna dan akan memperluas pelaksanaan kegiatan bakti sosial di Maluku Utara bersama PELNI.

Kegiatan tersebut mencakup operasi katarak, tes kesehatan dasar, penyuluhan stunting, dan edukasi kesehatan.

"Kegiatan ini tidak hanya memberikan pelayanan langsung, tetapi juga berfungsi sebagai media edukasi kepada masyarakat," ujarnya.

Atur Kuota Spesialis, Alumni UI Dirangkul dalam Komisariat ILUNI FKUI Malut

Untuk menjamin pemerataan, FKUI akan mengatur kuota masing-masing spesialisasi secara ketat.

"Misalnya: satu orang untuk spesialis mata, satu untuk ortopedi, satu untuk penyakit dalam. Tidak boleh semua calon mengambil satu bidang yang sama. Kita sudah terapkan ini di Papua dan akan diterapkan juga di Maluku Utara," kata Prof Ari.

Sebagai dukungan lanjutan, FKUI meresmikan pembentukan Komisariat Ikatan Alumni UI (ILUNI FKUI) di Maluku Utara.

Komisariat ini menjadi jembatan komunikasi dan wadah dukungan moral maupun profesional bagi alumni dan mahasiswa asal Malut.

"Komisariat ini akan menjadi wadah dukungan moral dan profesional kepada para dokter maupun mahasiswa dari Maluku Utara yang sedang menempuh pendidikan di UI," jelasnya.

Gubernur Maluku Utara telah menandatangani kerja sama dan berkomitmen memberikan beasiswa penuh bagi dokter yang menempuh pendidikan spesialis di FKUI.

"Gubernur sudah janji dan saya juga sudah tanda tangan kerja samanya. Semoga program beasiswa ini bisa segera terealisasi dan membawa dampak besar bagi kesehatan di Malut," tutup Prof Ari.

Penulis :
Ahmad Yusuf