
Pantau - Komisi IV DPR RI menyatakan perlunya penguatan armada darat dan udara dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kembali terjadi di wilayah Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyatakan dukungannya terhadap pengadaan helikopter pengangkut personel dan logistik bagi Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Sumatera.
Pengadaan helikopter tersebut dinilai penting untuk mempercepat upaya pemadaman api di kawasan yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Pernyataan ini disampaikan Alex merespons temuan sejumlah titik panas berdasarkan pantauan BMKG pada malam 28 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa penanganan Karhutla tidak bisa disamakan dengan memadamkan api unggun karena kondisi geografis dan risiko yang sangat tinggi.
"Kasus Karhutla di Pulau Sumatera, leading sector-nya adalah Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Sumatera yang membawahi 10 provinsi. Kami dari Komisi IV memandang, Dalkarhut ini sudah layak didukung unit helikopter pengangkut orang dan barang. Sehingga proses pemadaman bisa dilakukan lebih cepat," ungkapnya.
Apresiasi untuk Manggala Agni dan Penegakan Hukum
Selain mendorong penguatan sarana udara, Alex yang merupakan legislator dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat I juga menyampaikan apresiasi kepada para personel Manggala Agni.
Menurutnya, mereka adalah ujung tombak pemadaman api di lapangan, yang harus menghadapi medan berat dan keterbatasan logistik.
"Kita semua harus berterima kasih pada tim yang ditugaskan negara untuk menunaikan tugas memadamkan api pada kejadian Karhutla tahun 2025 ini. Ini pekerjaan berat yang ditunaikan dengan sangat baik oleh Manggala Agni bersama TNI, Polri, BPBD beserta relawan bencana dan masyarakat," ia mengungkapkan.
Dalkarhut Sumatera saat ini diperkuat oleh 956 personel, sebagian besar berstatus honorer dan PPPK.
Alex juga mengapresiasi langkah pemerintah seperti operasi modifikasi cuaca yang telah melibatkan 21 ton garam serta penurunan air sebanyak 3,9 juta liter menggunakan helikopter water bombing.
Ia turut mengapresiasi tindakan hukum dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Riau yang menetapkan 51 tersangka pelaku Karhutla sepanjang Januari hingga akhir Juli 2025.
"Aparat harus ingat, ada aparatur negara yang bertaruh nyawa serta meninggalkan keluarga, demi tugas memadamkan api di tengah hutan belantara," tegasnya.
Hingga 25 Juli 2025, Satuan Tugas Karhutla telah memadamkan api di lahan seluas 1.156 hektare di Provinsi Riau dari total 586 titik panas yang terpantau sejak awal bulan.
Wilayah dengan titik panas terbanyak meliputi Bengkalis dan Pelalawan, diikuti Kampar, Meranti, dan beberapa kabupaten lainnya.
Secara keseluruhan, Pulau Sumatera mencatat 53 titik panas, dengan konsentrasi tertinggi berada di Provinsi Riau, Jambi, dan Bangka Belitung.
- Penulis :
- Arian Mesa