
Pantau - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, memastikan bahwa personel TNI Angkatan Laut telah mengevakuasi warga pesisir di Gorontalo sebagai langkah antisipasi potensi tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 8,7 skala richter yang terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu pagi.
Posko Darurat Didirikan di Tiga Titik
Salah satu Pangkalan TNI AL (Lanal) yang langsung bertindak adalah Lanal Gorontalo, yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Hanny Chandra.
Denih menyampaikan melalui pesan singkat kepada Antara bahwa Lanal Gorontalo telah membangun posko evakuasi di tiga titik, yaitu Mako Satgas Lanal Kwandang, Mako Lanal Gorontalo, dan Posal Kwandang.
"Pangkalan TNI Angkatan Laut Gorontalo menyiapkan Posko Tanggap darurat Bencana di 3 titik Mako Satgas Lanal Kwandang, Mako Lanal Gorontalo dan Posal Kwandang", ungkapnya.
Posko ini disiapkan sebagai tempat tinggal sementara bagi warga yang dievakuasi dari wilayah pesisir yang berpotensi terdampak gelombang tsunami.
80 Warga Leato Selatan Mengungsi
Sebanyak 80 warga dari Desa Leato Selatan telah diungsikan ke dua gedung pengungsian, yakni gedung Asangi dan Payungga yang berada di wilayah Lanal Gorontalo.
Selain menyediakan tempat pengungsian, TNI AL juga menyiagakan satu unit mobil ambulans dan dua sekoci (perahu karet) untuk mendukung proses evakuasi dan penanganan darurat.
Sejumlah personel dari Lanal Gorontalo bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga ditugaskan untuk menjaga dan mengelola posko tersebut.
Denih menambahkan bahwa seluruh personel akan tetap bersiaga hingga situasi dinyatakan aman oleh otoritas terkait.
"Pukul 19.00 WITA rencana BMKG akan memberikan pernyataan situasi aman dan pengungsi diijinkan kembali ke rumah masing-masing", ia mengungkapkan.
BMKG sebelumnya menyatakan bahwa wilayah pesisir Indonesia seperti Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara berpotensi terdampak gelombang tsunami akibat gempa di Rusia.
- Penulis :
- Arian Mesa