billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Sorong Pastikan Permukaan Laut Masih Normal, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada Tsunami

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BMKG Sorong Pastikan Permukaan Laut Masih Normal, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada Tsunami
Foto: Foto bersama petugas BMKG Sorong bersama Pemprov Papua Barat Daya, Pemkot Sorong dan instansi vertikal melakukan pemantauan di Pantai Reklamasi (sumber: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sorong memastikan bahwa kondisi permukaan laut di Kota Sorong masih dalam keadaan normal hingga Rabu (30/7) pukul 17.33 WIT, meskipun ada potensi tsunami akibat gempa bumi yang terjadi di Rusia.

Kondisi Terkini Permukaan Laut

Kepala Stasiun Geofisika Sorong, Dedi Irjayanto, menjelaskan bahwa pemantauan pasang surut gelombang laut menunjukkan tidak ada perubahan signifikan di Kota Sorong.

"Belum ada perubahan signifikan dari permukaan air laut," ungkapnya.

Pemantauan dilakukan mulai pukul 16.24 hingga 17.34 WIT di kawasan Pantai Reklamasi, dan melibatkan BMKG, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Pemerintah Kota Sorong, pihak kepolisian, serta Basarnas Sorong.

BMKG juga melakukan pengamatan di wilayah Jayapura dan Sarmi, di mana permukaan air laut mengalami kenaikan sekitar 0,15 meter.

Meski begitu, Dedi Irjayanto menegaskan kembali bahwa di Kota Sorong tidak ada perubahan berarti dari permukaan air laut.

Imbauan dan Langkah Antisipatif Pemerintah

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, tidak panik, dan menunggu informasi resmi dari pusat terkait pencabutan status waspada.

Kepala Dinas Kebakaran, Penyelamatan, Penanggulangan Bencana, dan Satpol PP Papua Barat Daya, Vincente Capana Baay, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi tetap mengikuti arahan dari BMKG.

"Kami tetap mengimbau masyarakat untuk menjauhi bibir pantai sejauh satu kilometer," ia mengungkapkan.

Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus memantau perkembangan situasi secara intensif guna memastikan keselamatan masyarakat tetap terjaga.

Penulis :
Arian Mesa