
Pantau - Sejumlah warga di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, mengungsi ke daerah perbukitan pada Rabu siang sebagai langkah antisipasi terhadap potensi tsunami setelah gempa berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang Kamchatka, Rusia.
Seorang warga pengungsi, Pradtiya Mantulangi, menyatakan bahwa ia dan keluarganya segera mengungsi setelah mendengar kabar adanya peringatan tsunami yang berpotensi melanda wilayah pesisir Gorontalo.
"Saat mendengar kabar akan terjadi tsunami di Gorontalo, kami panik dan segera mengungsi di bukit ini," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan sekitar pukul 12.00 Wita, bertepatan dengan saat informasi mengenai potensi tsunami mulai menyebar di masyarakat.
Di lokasi pengungsian, Pradtiya menyebutkan terdapat dua keluarga yang terdiri dari tujuh orang dewasa dan tiga anak yang saat ini bertahan di perbukitan.
BMKG Masih Pertahankan Peringatan Tsunami
Menurut penuturan Pradtiya, tidak hanya dua keluarga yang mengungsi di wilayah Batudaa Pantai, namun ada cukup banyak warga lain yang juga melakukan evakuasi ke titik-titik aman yang berbeda.
" Kami juga sudah membawa bahan makanan dan membuat tungku untuk memasak di sini," ia menambahkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga Rabu malam masih mempertahankan status peringatan dini tsunami aktif.
Peringatan tersebut belum dicabut karena masih terpantau adanya osilasi atau variasi tinggi muka air laut di sejumlah stasiun pemantau di wilayah Indonesia timur.
BMKG menjelaskan bahwa osilasi gelombang laut masih berpotensi mengalami amplifikasi secara tiba-tiba, terutama pada fase akhir, sehingga ancaman tsunami belum bisa dinyatakan aman sepenuhnya.
Lima provinsi yang saat ini berada dalam status waspada terhadap potensi tsunami adalah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Status tersebut diumumkan oleh BMKG sesaat setelah gempa besar di wilayah Kamchatka, Rusia, yang terjadi pada Rabu pagi waktu setempat.
- Penulis :
- Arian Mesa