billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia dan Malaysia Kaji Kerja Sama Pengelolaan Blok Migas East Ambalat yang Masih Sengketa

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia dan Malaysia Kaji Kerja Sama Pengelolaan Blok Migas East Ambalat yang Masih Sengketa
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui di sela-sela Energi Mineral Festival yang digelar di Jakarta (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Indonesia dan Malaysia tengah mengkaji kemungkinan kerja sama pengelolaan Blok East Ambalat yang terletak di perairan Kalimantan Utara, meskipun wilayah tersebut masih berstatus sengketa antara kedua negara.

Potensi Besar Migas di Blok East Ambalat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa saat ini pengelolaan Blok East Ambalat masih dalam tahap kajian bersama dengan Malaysia.

"Ini belum final, ini masih dalam kajian. Sekali lagi saya katakan bahwa ini masih dalam kajian," ungkapnya.

Secara geologis, Blok East Ambalat berada di Cekungan Tarakan, sekitar 80 kilometer arah timur dari Kota Tarakan, dengan kedalaman laut mencapai 2.000 meter.

Luas wilayah Blok East Ambalat mencapai 4.735 kilometer persegi dan diperkirakan memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi yang bisa bertahan hingga tiga puluh tahun ke depan.

Bahlil menyebutkan bahwa wilayah Ambalat saat ini diklaim oleh Indonesia dan Malaysia sehingga pengelolaan belum bisa dilakukan secara unilateral oleh salah satu negara.

Salah satu opsi yang tengah dibahas adalah kerja sama pengelolaan bersama antara kedua negara untuk kepentingan bersama.

"Sudah barang tentu kalau dilakukan antarnegara, maka akan dilakukan kerja sama antara BUMN Malaysia dan BUMN Indonesia, di mana representasi untuk bidang migas adalah Petronas dari Malaysia dan Pertamina dari Indonesia," jelas Bahlil.

Masih Dalam Tahap Awal Pembahasan

Menteri Luar Negeri Sugiono menambahkan bahwa rencana kerja sama ini masih dalam tahap eksplorasi dan belum dibahas secara rinci dalam forum resmi, termasuk dalam Konsultasi Tahunan Ke-13 Indonesia-Malaysia yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 29 Juli 2025.

Menurut Sugiono, kedua negara sama-sama menyadari besarnya potensi kawasan perbatasan Ambalat, baik dari sektor migas maupun sektor kelautan dan perikanan.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama strategis untuk mengoptimalkan potensi tersebut secara berkelanjutan.

Pembahasan akan terus berlanjut dan jika sudah mencapai titik kesepakatan, maka teknis pengelolaan akan diserahkan kepada kementerian terkait di masing-masing negara.

Sugiono mengungkapkan bahwa saat ini belum ada informasi detail lebih lanjut yang bisa disampaikan ke publik karena masih dalam tahap awal diskusi.

Sementara itu, PT Pertamina Hulu Energi menyatakan kesiapan mereka untuk menggarap Blok East Ambalat apabila telah ada arahan resmi dari pemerintah.

Namun, hingga saat ini, Pertamina masih menunggu instruksi lebih lanjut dari otoritas terkait.

Penulis :
Arian Mesa