
Pantau - Sebanyak 1.040 petani kopi dari berbagai wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau mengikuti kegiatan Kick Off dan Pendampingan Program Desa Devisa Kopi pada 30–31 Juli 2025 di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir.
Program ini diinisiasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, sebagai upaya memperkuat ekspor komoditas unggulan daerah, yaitu Kopi Liberika Meranti.
Kopi Liberika Meranti dikenal memiliki cita rasa khas dan telah mendapat pengakuan di pasar nasional maupun internasional.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Pentingnya Kolaborasi
Staf Ahli Bupati Meranti Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Randolph WH, menyampaikan bahwa kopi liberika bukan sekadar komoditas pertanian biasa.
"Kopi Liberika Meranti bukan hanya komoditas, tapi warisan rasa dan identitas daerah. Hari ini, kita mengambil langkah besar untuk menjadikan kopi ini sebagai kekuatan ekonomi ekspor", ungkapnya di Selatpanjang, Kamis.
Ia menekankan bahwa peresmian Desa Devisa bukan hanya sekadar seremoni, melainkan menjadi tonggak penting menuju kemandirian ekonomi desa.
Keberhasilan program ini, menurut Randolph, sangat bergantung pada sinergi antara petani, pemerintah daerah, dan LPEI.
"Program Desa Devisa adalah inisiatif strategis untuk memperkuat kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), memperluas akses pasar ekspor, dan mendorong pembiayaan berkelanjutan bagi produk lokal", ia mengungkapkan.
Komitmen Jangka Panjang untuk Pengembangan Kopi Daerah
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan sektor perkebunan dan hilirisasi produk lokal agar mampu bersaing di pasar global.
"Semoga kegiatan ini dapat mengajak masyarakat Desa Kedabu Rapat untuk terus menjaga kualitas kopi liberika dan melestarikan budidayanya, demi meningkatkan nilai tambah produk, serta memperkuat kelembagaan, kemitraan dan keberlanjutan ekonomi", ungkap pihak pemerintah daerah dalam pernyataannya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf