Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengawasan Ketat di Bandara Ngurah Rai, BNNP Bali Antisipasi Peredaran Narkoba Jaringan Internasional

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pengawasan Ketat di Bandara Ngurah Rai, BNNP Bali Antisipasi Peredaran Narkoba Jaringan Internasional
Foto: Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir (tengah) di sela-sela Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang Implementasi Solutif Dua Negara di PBB, New York, Amerika Serikat (sumber: Kemlu RI)

Pantau - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali memperketat pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mengantisipasi peredaran gelap narkoba jaringan internasional.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BNN Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, yang menyoroti ekspansi jaringan kartel narkoba Amerika Latin ke pasar Indonesia, khususnya ke wilayah Bali.

Komisaris Besar Polisi I Made Sinar Subawa selaku Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali mengungkapkan bahwa kegiatan pemeriksaan ini dilakukan serentak bersama 13 BNNP lainnya di seluruh Indonesia sejak Rabu (30/7).

Jaringan Asing Jadi Target, Bali Dinilai Rentan

Subawa menyebut Bali sebagai salah satu wilayah yang paling rentan menjadi sasaran peredaran narkoba internasional karena statusnya sebagai destinasi wisata dunia.

"Sebagian besar melibatkan warga negara asing mulai dari Rusia, Ukraina, Malaysia, Brazil, Amerika, Kazakhtan sampai dengan Afrika Selatan," ungkapnya.

Menurut Subawa, modus penyelundupan narkoba paling umum di Bali adalah melalui jalur masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan penggeledahan merupakan bentuk respons terhadap peningkatan upaya ekspansi jaringan narkoba luar negeri ke Bali.

"Dalam ekspansi narkoba tersebut, Bali jadi salah satu target yang dibidik untuk memasarkan narkoba," ia mengungkapkan.

Sinergi Instansi dan Teknologi Pelacak

Pemeriksaan di Bandara Ngurah Rai dilakukan oleh tim gabungan BNNP Bali, Bea Cukai, PT Angkasa Pura, dan instansi lainnya.

Satwa K9 atau anjing pelacak dikerahkan untuk membantu mendeteksi keberadaan narkotika yang disembunyikan dalam barang bawaan penumpang.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabid Pemberantasan BNNP Bali Kombes Pol. I Made Sinar Subawa dan dilaksanakan secara intensif sejak 30 Juli 2025.

Subawa menyampaikan bahwa hingga Juli 2025, BNN Provinsi Bali telah berhasil mengungkap 35 kasus narkotika, termasuk yang melibatkan jaringan lintas provinsi dan internasional.

"Kegiatan bersama ini diharapkan dapat meminimalisir upaya-upaya pihak luar yang berniat mengirim dan mengedarkan barang haram narkotika ke Bali," ujar Subawa.

Status Hukum dan Langkah Lanjutan

Saat ini, BNNP Bali terus mendalami jaringan penyelundupan yang teridentifikasi dari pemeriksaan tersebut.

Kasus-kasus yang terungkap tengah dalam proses hukum dan ditangani oleh penyidik BNNP sesuai dengan prosedur yang berlaku.

BNNP Bali juga berencana memperluas kerja sama lintas sektor demi memperkuat pengawasan terhadap masuknya narkoba dari luar negeri.

Penulis :
Shila Glorya