
Pantau - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi sembilan titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara berdasarkan pantauan satelit pada Minggu (3/8).
Sembilan titik panas tersebut terdeteksi melalui sensor satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20.
"Kesembilan titik panas tersebut terpantau berdasarkan pantauan sensor medis yakni Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20," ujar Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Budi Hutasoit di Medan, Minggu.
Titik Panas Terbanyak Terpantau di Padanglawas Utara
Budi Hutasoit menyampaikan rincian titik panas yang terdeteksi, yaitu empat titik di Padanglawas Utara, dua titik di Labuhanbatu, satu titik di Labuhanbatu Selatan, satu titik di Langkat, dan satu titik di Batubara.
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran saat membersihkan lahan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Suhu udara di wilayah Sumatera Utara masih terpantau cukup tinggi, berkisar antara 15 hingga 36 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 55 hingga 98 persen.
Angin bertiup dari arah Selatan hingga Barat Daya dengan kecepatan antara 4 hingga 12 kilometer per jam.
Potensi Hujan Ringan dan Cuaca Ekstrem Masih Mengintai
BMKG juga merilis prakiraan cuaca di Sumatera Utara untuk Senin, 4 Agustus 2025.
Pagi hari diprediksi berawan dan berpotensi hujan ringan di sejumlah wilayah.
Cuaca serupa diperkirakan masih akan berlangsung hingga siang dan sore hari.
Pada malam hari, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Asahan, Batubara, Dairi, Deli Serdang, Medan, Pematangsiantar, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Padang Lawas, Langkat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Toba.
Sementara pada dini hari, hujan ringan diprediksi mengguyur wilayah Gunungsitoli, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, serta Pakpak Bharat dan sekitarnya.
"Kepada masyarakat diimbau agar waspada potensi terjadinya hujan yang diiringi petir dan angin kencang di lereng barat dan pantai barat Sumatera Utara yang dapat menyebabkan banjir, pohon tumbang dan banjir," tambah Budi Hutasoit.
- Penulis :
- Shila Glorya