
Pantau - Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara terus memburu pelaku utama dalam kasus peredaran 26 kilogram sabu-sabu yang diduga berasal dari sindikat jaringan internasional.
Tim penyidik mengungkap bahwa pelaku utama diduga berinisial HS, seorang warga Aceh yang saat ini berdomisili di Thailand.
Pengungkapan Kasus di Medan Labuhan
Kasus ini terungkap saat tim khusus Direktorat Reserse Narkoba menggerebek sebuah rumah di Jalan Sekolah, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, pada Selasa (29/7).
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap empat orang laki-laki, masing-masing berinisial RR (32), IS (45), FM (42), dan FA.
Tiga dari mereka, yakni RR, IS, dan FM, diduga kuat terlibat dalam jaringan narkoba internasional, sementara FA diamankan karena hasil tes urine menunjukkan positif menggunakan narkotika.
Di lokasi, tim menemukan barang bukti dalam jumlah besar, yakni 26 kilogram sabu-sabu, 2.400 gram ketamin, 39.650 butir pil ekstasi, 150 cartridge liquid vape yang mengandung narkotika, 34 bungkus happy water yang mengandung dipentilon dan heroin, serta sejumlah alat komunikasi dan wadah penyimpanan.
"Para tersangka memiliki peran berbeda-beda, tersangka RR sebagai pemilik rumah dan barang bukti tersebut, tersangka IS sebagai pengedar, dan tersangka FM sebagai kurir sekaligus penjaga rumah," ungkap penyidik Polda Sumut.
Buru Otak Sindikat dan Imbauan Kepolisian
Dalam pemeriksaan awal, para tersangka mengaku menerima barang haram tersebut atas perintah seseorang berinisial HS.
"HS adalah warga Provinsi Aceh yang berdomisili di Thailand," jelas penyidik.
Pihak kepolisian meyakini HS merupakan aktor besar yang berada di balik distribusi narkotika skala besar ini.
"Kami memastikan pengembangan kasus itu akan terus dilakukan untuk menelusuri mata rantai distribusi dan aktor besar di balik peredaran narkotika tersebut," tegasnya.
Polda Sumut juga meminta kerja sama dari para pemilik tempat hiburan malam untuk menjaga ketat aktivitas di lokasi usaha mereka.
"Masyarakat diminta berperan aktif melaporkan indikasi peredaran narkoba demi menjaga keamanan dan generasi muda Sumatera Utara," ia mengungkapkan.
Penyelidikan terhadap identitas dan jaringan HS masih dilakukan secara intensif oleh personel Ditresnarkoba.
- Penulis :
- Shila Glorya