
Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah, termasuk pemeriksaan kesehatan jiwa, sebagai langkah penting untuk membangun ketahanan jiwa anak-anak Indonesia.
Edy menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental generasi muda, bukan hanya pembangunan infrastruktur fisik.
"Generasi masa depan harus sehat secara fisik dan mental, bukan hanya infrastruktur fisik yang dibangun tapi juga ketahanan jiwa", ungkap Edy.
Anak-anak Hari Ini adalah Pemimpin 2045
Menurut Edy, anak-anak usia 7 hingga 18 tahun saat ini merupakan calon pemimpin bangsa pada tahun 2045.
Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan jiwa mereka tidak boleh ditunda.
Ia menyebut kehadiran tes kesehatan jiwa dalam program CKG sebagai langkah maju dalam sistem layanan kesehatan nasional.
Namun, ia mengingatkan bahwa program ini tidak boleh berhenti hanya pada tahap deteksi dini.
"Program ini harus dilanjutkan dengan intervensi nyata", tegasnya.
Edy juga menyoroti keterbatasan tenaga kesehatan jiwa di Indonesia.
Perluas Peran Kader dan Nakes Primer
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Edy menyarankan strategi penguatan peran kader, perawat, dan dokter umum di layanan primer.
Menurutnya, mereka dapat menjalankan promosi, pencegahan, deteksi, dan rujukan langsung ke masyarakat.
Jika tenaga kesehatan di layanan primer tidak disiapkan, ia khawatir program hanya akan berhenti di tahap skrining tanpa tindak lanjut yang efektif.
Pemerintah Perluas CKG untuk Jutaan Pelajar
Pemerintah saat ini memperluas cakupan program CKG ke seluruh satuan pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama.
Program ini menyasar jutaan pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, madrasah, hingga Sekolah Rakyat.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, menyatakan bahwa program CKG mulai digelar serentak di 12 sekolah pada Senin ini.
Pemerintah menargetkan seluruh penduduk Indonesia mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak.
Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program CKG telah menjangkau lebih dari 16 juta orang hingga 1 Agustus 2025.
Target jangka panjangnya mencakup 281 juta penduduk, termasuk 53,8 juta siswa dari 282 ribu satuan pendidikan.
- Penulis :
- Aditya Yohan